Dalam kisaran aksi yang intens, para pepadu mengenakan celana yang dibalut dengan penutup kain khas Lombok dan ikat kepala, dengan bagian atas badan mereka yang tampak tanpa busana.
Baca Juga: Menjelang Pilpres 2024, Airlangga Hartanto Benarkan Golkar Tak akan Dukung Anies Baswedan
Tradisi peresean memang memiliki sisi ekstrem yang mencerminkan keberanian dan semangat juang yang tinggi. Dalam pertarungan ini, para petarung bisa mengalami luka-luka hingga berdarah.
Tradisi ekstrem dalam kesenian tradisional Suku Sasak di Lombok, NTB ini memiliki tujuan yang mendalam dan nilai-nilai moral yang mencolok.
Tujuan dan Makna dari Tradisi Peresean
Baca Juga: Didukung Investor Swasta, Kawasan Ibu Kota Negara Bakal Maju Pesat
1. Persaudaraan dan Ksatria Sejati
Lebih dari sekadar adu ketangkasan fisik, peresean memiliki makna yang mengajarkan tentang persaudaraan dan sikap ksatria sejati yang diuji melalui permainan yang menantang.
Tradisi ini mencerminkan semangat persatuan dan keberanian yang mengakar dalam budaya Suku Sasak.
2. Sportivitas dan Patriotisme
Salah satu aspek penting dari peresean adalah menguji sportivitas para petarung. Mereka harus mematuhi aturan dan menghindari perbuatan curang dalam pertarungan.
Hal ini tidak hanya mencerminkan integritas, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai sportivitas yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Di balik pertarungan fisik yang dramatis, terdapat pesan patriotisme yang dalam, yang terhubung dengan sejarah Suku Sasak dan semangat nasionalisme.