INFOTEMANGGUNG.COM - Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan warisan budaya, memiliki salah satu tradisi unik yang hingga kini masih terjaga dengan kuat, yaitu Upacara Adat Labuhan.
Labuhan adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh para Raja di Keraton Yogyakarta. Tradisi ini memiliki tujuan utama, yaitu untuk memohon keselamatan bagi Kanjeng Sri Sultan, Kraton Yogyakarta, dan seluruh rakyat Yogyakarta.
Upacara adat Labuhan ini mengandung makna magis yang erat kaitannya dengan legenda-legenda yang melekat dalam sejarah Keraton.
Baca Juga: 4 Kota Penghasil Orang Cerdas di Jawa Tengah, Ternyata Markasnya Bukan di Semarang
Salah satu contoh upacara Labuhan yang terkenal adalah Labuhan Parangkusumo, yang memiliki keterkaitan dengan legenda Ratu Pantai Selatan dan Panembahan Senopati.
Menurut legenda tersebut, Ratu Pantai Selatan, yang juga dikenal sebagai Nyai Roro Kidul, adalah sosok penguasa laut yang memiliki kekuatan gaib. Sedangkan Panembahan Senopati adalah pendiri Kesultanan Mataram yang kemudian menjadi dasar berdirinya Keraton Yogyakarta.
Upacara adat labuhan diadakan dalam empat waktu
Pertama, Labuhan dilaksanakan satu hari setelah Jumenengen, yaitu saat penobatan seorang raja di Keraton. Upacara ini menandai awal kepemimpinan seorang raja.