INFOTEMANGGUNG.COM - Perayaan 17 Agustus di Lombok tidak hanya diisi dengan parade bendera dan lomba tradisional semata, melainkan juga dengan peresean yang menjadi puncak acara.
Pertunjukan ini melibatkan dua orang pejuang (pepadu) yang mengenakan pakaian adat dan senjata tradisional, seperti perisai dan rotan berduri. Mereka akan saling beradu kemampuan bela diri dalam sebuah pertandingan yang memukau penonton.
Keunikan peresean tidak hanya terletak pada atraksi fisik yang ditampilkan, tetapi juga pada makna budayanya.
Tradisi ini mencerminkan semangat kepahlawanan dan persatuan, yang senantiasa dijunjung tinggi oleh masyarakat Lombok.
Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian penting dalam perayaan nasional, tetapi juga merupakan warisan turun-temurun dari masyarakat Suku Sasak di Lombok yang masih lestari hingga saat ini.
Dalam pertarungan ini, senjata utama yang digunakan adalah tongkat rotan atau penjalin, yang digunakan untuk menyerang lawan, dan perisai dari kulit kerbau tebal dan keras yang disebut ende, digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan.