Jokowi Bentuk Tim Khusus dalam Rangka Menindaklanjuti Kesepakatan KTT G20, Inilah Tugasnya

- 29 November 2022, 13:41 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Mensesneg Pratikno (kanan) sebelum memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022). Ratas tersebut membahas evaluasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Mensesneg Pratikno (kanan) sebelum memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022). Ratas tersebut membahas evaluasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) /antarafoto/hafidzmubarak/

Dengan adanya tim khusus ini Jokowi juga berharap semuanya bisa selesai dengan cepat.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Inilah Dua Nama yang Dapat Dukungan Jokowi untuk Maju Cawapres 2024

"Ini harus dipastikan semua proyek, program, dan inisiatif segera dapat dieksekusi dengan cepat", ujar Jokowi.

Pada acara Business 20 (B20) yang berada di tengah rangkaian KTT G20, Jokowi juga melihat banyaknya minat investasi ke Indonesia.

Dirinya tentu memandang hal itu sebagai sebuah peluang dan berharap agar minat investasi itu bisa segera diakomodasi atau diurus karena melihat negara lain sudah menerapkan metode tersebut.

"Saya lihat, misalnya, dari pemerintah Amerika Serikat melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment sebesar 600 miliar dolar AS ini seperti apa. Kemudian 20 miliar dolar AS untuk pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) ini seperti apa", kata Jokowi.

Dirinya juga berpesan kepada task force yang nantinya dibentuk supaya bisa membagi tugasnya dengan baik karena negara yang ingin bekerja sama dengan Indonesia sangat banyak.

Baca Juga: Tahun Depan! Rencana Pembagian Rice Cooker Gratis Senilai 500 Ribu Rupiah per Keluarga Oleh Pemerintah

Jadi, nanti kerja sama dengan setiap negara bisa berjalan lebih optimal karena sudah ditangani oleh orangnya masing-masing sesuai pembagian tugas.

"Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan Tol Trans Sumatera dan lainnya. Saya lihat ini banyak sekali. Oleh sebab itu perlu ada task force khusus, misalnya, yang Amerika siapa, yang UAE siapa", ujarnya dalam rapat evaluasi tersebut.***

Halaman:

Editor: Titin Nuryani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah