Jokowi Bentuk Tim Khusus dalam Rangka Menindaklanjuti Kesepakatan KTT G20, Inilah Tugasnya

- 29 November 2022, 13:41 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Mensesneg Pratikno (kanan) sebelum memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022). Ratas tersebut membahas evaluasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Mensesneg Pratikno (kanan) sebelum memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022). Ratas tersebut membahas evaluasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) /antarafoto/hafidzmubarak/

INFOTEMANGGUNG.COM - Presiden Joko Widodo atau yang kerep didapat dengan Jokowi menerapkan langkah untuk menindaklanjuti kesepakatan saat KTT G20 beberapa waktu lalu.

Dalam rapat evaluasi yang diadakan pada tanggal 28 November tersebut Jokowi menyatakan akan membentuk tim khusus yang berperan dalam realisasi kesepakatan-kesepakatan dalam KTT G20.

Dilansir dari Antara, tim khusus atau gugus tugas (task force) ini bertugas membantu pelaksanaan kesepakatan multilateral maupun bilateral dengan negara lain.

Baca Juga: Nama Calon Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika Perkasa Sudah Diumumkan

"Ini betul-betul yang paling penting segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan", kata Presiden Jokowi.

Dalam rapat yang diadakan di Kantor Presiden Jakarta tersebut Jokowi mengungkapkan betapa pentingnya tim khusus ini dalam realisasi kesepakatan.

Tim yang fokus untuk menangani hal ini sangatlah diperlukan mengingat banyaknya proyek yang harus diselesaikan.

Jokowi mengatakan berdasarkan pelaksanaan rangkaian KTT G20 di pertengahan November 2022 lalu, terdapat 226 proyek multilateral dengan nilai 238 miliar dolar AS dan 140 proyek bilateral dengan nilai 71,4 miliar dolar AS.

Jumlah yang sangat fantastis dan pastinya memerlukan tenaga ahli yang bisa fokus menanganinya.

Dengan adanya tim khusus ini Jokowi juga berharap semuanya bisa selesai dengan cepat.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Inilah Dua Nama yang Dapat Dukungan Jokowi untuk Maju Cawapres 2024

"Ini harus dipastikan semua proyek, program, dan inisiatif segera dapat dieksekusi dengan cepat", ujar Jokowi.

Pada acara Business 20 (B20) yang berada di tengah rangkaian KTT G20, Jokowi juga melihat banyaknya minat investasi ke Indonesia.

Dirinya tentu memandang hal itu sebagai sebuah peluang dan berharap agar minat investasi itu bisa segera diakomodasi atau diurus karena melihat negara lain sudah menerapkan metode tersebut.

"Saya lihat, misalnya, dari pemerintah Amerika Serikat melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment sebesar 600 miliar dolar AS ini seperti apa. Kemudian 20 miliar dolar AS untuk pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) ini seperti apa", kata Jokowi.

Dirinya juga berpesan kepada task force yang nantinya dibentuk supaya bisa membagi tugasnya dengan baik karena negara yang ingin bekerja sama dengan Indonesia sangat banyak.

Baca Juga: Tahun Depan! Rencana Pembagian Rice Cooker Gratis Senilai 500 Ribu Rupiah per Keluarga Oleh Pemerintah

Jadi, nanti kerja sama dengan setiap negara bisa berjalan lebih optimal karena sudah ditangani oleh orangnya masing-masing sesuai pembagian tugas.

"Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan Tol Trans Sumatera dan lainnya. Saya lihat ini banyak sekali. Oleh sebab itu perlu ada task force khusus, misalnya, yang Amerika siapa, yang UAE siapa", ujarnya dalam rapat evaluasi tersebut.***

Editor: Titin Nuryani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah