Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Sesajen atau yang disebut dengan sajian merupakan persembahan yang diberikan secara simbolis dalam upacara-upacara tertentu. Sayangnya, masih banyak umat Islam yang salah kaprah mengartikan sesajen ini.
Kesalahpahaman mengartikan sesajen dalam Islam ini tentu bisa berbahaya jika tidak diluruskan. Menyikapi hal ini, Buya Yahya memberikan pengertian yang sangat tegas.
Dilansir INFOTEMANGGUNG.COM dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, 20 Juni 2022, Buya Yahya menegaskan, harus jelas untuk siapa dan diniatkan untuk apa sesajen itu. Dirinya juga menyatakan, tidak semua sesajen itu dilarang.
Baca Juga: Cerita Fiksi: Balas Budi Singa kepada Pemuda yang Baik Hati, Ajarkan Anak Tentang Kebaikan
Pasalnya, sesajen atau sajian dalam Islam hukumnya boleh, dan dianjurkan. Namun, tentu dengan syarat bahwa sesajen tersebut diberikan untuk menjamu tamu atau saudara dengan niat sedekah.
“Sesajen adalah sesuatu yang disajikan. Cuma, yang jadi masalah adalah untuk siapa kita sajikan? Kalau sesuatu yang disajikan untuk saudara-saudara kita, maka adalah hal yang baik,” ujar Buya.
Lain halnya jika sesajen yang dibuat ternyata ditujukan kepada hal-hal yang tidak ada dalam tuntunan Islam, seperti untuk roh yang sudah meninggal. Maka, yang demikian jelas dilarang dalam Islam.
Baca Juga: Cerita Fiksi: Kisah Menyentuh Ayah, Anak dan Burung Gagak yang Penuh Makna
“Anda kaum Muslimin, yang meyakini tidak ada tuhan selain Allah. Kalau urusanmu dengan Allah, maka tidak perlu kita berkeyakinan ada kekuatan-kekuatan dari Allah, lalu berikan sajian (sesajen) macam itu,” tuturnya.
