Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Clinomania adalah suatu kelainan mental dimana seseorang merasa terdorong untuk terus-menerus berada di tempat tidur atau sulit untuk bangun dari tidur. Orang yang mengalami clinomania sering kali merasa sulit untuk melawan dorongan kuat untuk tidur atau berbaring di tempat tidur, bahkan ketika tanggung jawab atau aktivitas sehari-hari menuntut mereka untuk bangun.
Clinomania diambil dari Bahasa Yunani, Clin yang berarti tempat tidur, dan Mania berarti obsesi atau kecanduan. Jadi Clinomania merupakan sebutan bagi seseorang yang mengalami obsesi atau kecanduan berlama-lama berada di tempat tidur. Bahkan mereka yang mengalami kecanduan ini dapat tertidur hingga lebih dari 8-10 jam per harinya.
Namun, Penyakit kejiwaan yang disebut "clinomania" ini sebenarnya tidak diakui secara resmi sebagai gangguan kejiwaan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang merupakan panduan diagnostik utama untuk gangguan mental.
Baca Juga: Erotomania: Waspada Halu Berlebih Kepada Idola! Bisa Jadi Kamu Miliki Gangguan Kejiwaan Ini
Namun, untuk memberikan penjelasan umum, kita dapat memahami clinomania sebagai dorongan yang kuat atau obsesi untuk tetap berada di tempat tidur, enggan untuk bangun atau keluar dari tempat tidur, bahkan ketika tugas atau tanggung jawab lain menanti.
Penyebab pasti clinomania belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor mungkin berkontribusi pada kondisi ini.
Beberapa kemungkinan penyebab atau faktor risiko yang dapat mempengaruhi clinomania adalah:
1. Ketidakseimbangan kimia otak: Perubahan atau ketidakseimbangan zat kimia dalam otak seperti serotonin, dopamin, atau neurotransmitter lainnya dapat berperan dalam perkembangan gangguan kejiwaan.
2. Gangguan tidur: Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau gangguan tidur lainnya dapat mempengaruhi pola tidur dan memperburuk kecenderungan seseorang untuk terus tidur.
3. Stres dan kecemasan: Tingkat stres yang tinggi atau kecemasan kronis dapat berkontribusi pada perkembangan clinomania. Tidur mungkin dianggap sebagai bentuk pelarian dari tekanan emosional.
