Misteri Belut yang Belum Terpecahkan, Cara Belut Berkembangbiak Masih Dipertanyakan

- 7 Juli 2023, 12:34 WIB
Misteri Belut yang Belum Terpecahkan, Cara Belut Berkembangbiak Masih Dipertanyakan
Misteri Belut yang Belum Terpecahkan, Cara Belut Berkembangbiak Masih Dipertanyakan /Pexels.com / Jeffry Surianto/

INFOTEMANGGUNG.COM - Belut adalah salah satu hewan yang hidup di air. Kita mengenal belut agar mirip seperti ular dengan ukuran kecil. Yang paling terkenal, belut memiliki tekstur yang licin.

Aristoteles mengira belut muncul dari lumpur dan hujan. Sigmun Freud membedah ratusan belut hanya untuk mencari alat kelaminnya. Tak ada satu pun orang di dunia yang melihat mereka kawin dan lahiran.

Dalam pembahasan kali ini, bukan bicara soal belut sawah, melainkan belut Anguilla atau kita mengenalnya dengan ikan sidat. Monopterus albus atau belut sawah memiliki panjang 25-40 dan tidak bersirip.

Sementara itu, belut Anguilla spp memiliki sirip dan belut ini berenang dari laut ke perairan tawar. Di restoran Jepang belut ini bernama Unagi. Belut sawah dan ikan sidat mempunyai panggilan yang sama dalam bahasa Inggris yaitu eel.

Baca Juga: Kenapa Ukuran Buah dan Sayuran di Indonesia Berukuran Jauh Lebih Kecil daripada di Luar Negeri?

Sejarahnya dulu, pernah ada perjalanan besar ke tengah lautan oleh ilmuan asal Denmark, yakni Johannes Schmidt. Ia berlayar mengarungi samudra Atlantik dan pesisir empat benua selama belasan tahun. Johannes Schmidt melakukannya untuk mencari larva alias bayi belut.

Belut terkecil yang ia temukan ada di dekat Segitiga Bermuda tepatnya di laut Sargasso. Banyak belut Amerika dan Eropa menetas di sana. Belut lain pun punya tempat terpusat di tangan laut.

Belut Jepang (anguilla Japonica) bertelur di laut dekat daerah Palung Mariana, belut Afrika Selatan (a. mossambica, a. bicolor, a. bengalensis, A. Marmorata) bertelur di laut daerah Utara Madagaskar, dan belut Selandia baru (anguilla dieffenbachii) bertelur di dekat kerajaan Tonga.

Bagaimana Mereka Bisa Sampai ke Perairan Kita?

Anak belut tadi berenang selama hampir setahun lamanya ke sungai Amerika dan Eropa dengan jarak lebih dari 6.500 kilometer. Ibaratnya, berenang dari Jakarta hingga ke Jepang. Kerena lamanya petualangan tersebut, mereka tumbuh dan berkembang di perjalanan.

Halaman:

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah