Kenali Penyakit Antraks yang Menghebohkan Gunung Kidul, Gejala, dan Cara Mengatasinya

- 6 Juli 2023, 16:27 WIB
Kenali Penyakit Antraks yang Menghebohkan Gunung Kidul, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Kenali Penyakit Antraks yang Menghebohkan Gunung Kidul, Gejala, dan Cara Mengatasinya /Pexels.com / Karolina Grabowska/

INFOTEMANGGUNG.COM - Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dikejutkan dengan kasus antraks yang baru-baru ini terjadi. Kasus ini telah memicu kekhawatiran di kalangan warga setempat dan memperhatikan otoritas kesehatan. 

Sebanyak 88 orang dinyatakan positif terkena antraks. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menyebutkan satu orang meninggal dunia karena antraks. 

Antraks merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis, penyakit ini merupakan penyakit menular pada manusia dan hewan. Antraks adalah penyakit yang paling sering menyerang hewan herbivora liar ataupun jinak. Penyakit antraks ditandai dengan berubahnya kulit penderita menjadi hitam. 

Baca Juga: Penting! 4 Hal yang Harus Diperhatikan Pasutri dalam Merencanakan Kehamilan

Penyakit antraks bersifat Zoonosis, artinya penyakit ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Akan tetapi, penyakit ini tidak dapat ditularkan pada sesama manusia.

Hewan ternak yang terinfeksi antraks biasanya disebabkan karena memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora, bisa juga terinfeksi saat spora mengenai tubuh hewan yang luka. 

Spora bakteri Bacillus Anthracis diketahui dapat bertahan sampai puluhan tahun di tanah dan hanya akan mati oleh pemanasan dengan suhu 100 derajat Celcius selama 20 menit ataupun pemanasan kering 140 derajat Celcius selama 30 menit. 

Perlu diketahui bangkai hewan yang terkena antraks biasanya ditandai dengan adanya darah yang keluar dari lubang-lubang seperti mulut, telinga, hidung, dan anus. Darah tidak membeku dan limpa membesar berwarna merah kehitaman. 

Seperti yang kita ketahui, kabupaten Gunungkidul terkenal dengan pertanian dan peternakan yang kuat, sehingga meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.

Halaman:

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: pertanian.kulonprogokab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x