Telok Abang, Simbol Keberanian dan Kreativitas dalam Merayakan Kemerdekaan di Palembang

12 Agustus 2023, 12:43 WIB
Telok Abang, tradisi unik dari Palembang untuk rayakan Hari /Instagram @charming.palembang/

INFOTEMANGGUNG.COM - Setiap bulan Agustus, kota Palembang, Sumatera Selatan, mengadakan perayaan meriah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Di tengah keriaan tersebut, terdapat sebuah mainan dari telur yang hanya tampil pada waktu-waktu tersebut, dikenal dengan nama "Telok Abang".

Telok Abang, yang dikenal sebagai telur merah dalam bahasa Indonesia, memiliki makna simbolis sebagai bagian dari tradisi yang telah berlangsung turun temurun.

Baca Juga: Jadwal Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2023, Simak Agar Kalian Paham dan Tidak Ketinggalan Informasi

Masyarakat Palembang menyebut mainan ini dengan "telok abang", yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "telur merah".

Telur merah ini memiliki arti sebagai perlambang semangat juang dan semangat perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan.

Dalam perayaan Agustusan, Telok Abang wajib dicicipi oleh masyarakat Palembang dan para pengunjung.

Awalnya, Telok Abang muncul sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina pada masa penjajahan Belanda. Namun, tradisi ini kemudian berkembang menjadi lebih dari sekadar perayaan.

Baca Juga: Daftar Nama Paskibraka Nasional 2023, Lengkap Resmi dari BPIP Cek Nama Kalian

Masyarakat Palembang menciptakan kreasi kerajinan telur merah dalam perlombaan perahu hias dan bidar.

Filosofi di balik telur merah dan kapal tersebut memberikan pesan yang kuat, mengingatkan masyarakat akan kejayaan Palembang sebagai kerajaan maritim yang besar.

Kapal sebagai simbol perjalanan laut dan dominasi maritim menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah maritim yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Palembang.

Baca Juga: Contoh Surat Undangan Upacara Peringatan 17 Agustus untuk Memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia

Menurut budayawan Palembang, tradisi telur merah berawal dari masyarakat Tionghoa untuk menyambut kelahiran bayi.

Telur merah dalam Bahasa Tionghoa adalah man yue. Pada tradisi masyarakat Tionghoa, telur melambangkan kehidupan dan warna merah adalah lambang unsur tubuh manusia merupakan darah.

Orang Tionghoa akan membagikan man yue kepada para tamu yang datang. Kebiasaan ini terus dibawa saat mereka tiba di Palembang.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato dan Sambutan Ketua RT RW dan Lurah dalam Rangka Malam Tirakatan 17 Agustus

Telur merah selalu digunakan pada berbagai perayaan. Saat Indonesia dijajah bangsa Belanda, tradisi ini bahkan digunakan untuk merayakan hari besar Belanda.

Warna merah pada Telok Abang juga melambangkan perlawanan dan keberanian dalam menghadapi penjajah Belanda.

Sampai dengan Indonesia merdeka, telur merah selalu digunakan warga Palembang dalam berbagai perayaan, terutama dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Tradisi ini tidak hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan leluhur yang telah membangun fondasi keberanian dan kreativitas bagi generasi masa kini.

Dengan semangat perlawanan dan akulturasi budaya, Telur merah yang melambangkan keberanian dan kehidupan, serta kapal sebagai simbol kreativitas, mengajak kita merenungkan warisan berharga dan semangat juang masyarakat Palembang dalam membangun masa depan.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler