Hasil Autopsi Kedua Bisa Buktikan Autopsi Pertama Brigadir J adalah Rekayasa, Susno Duadji: Akan Jelas

28 Juli 2022, 11:26 WIB
Upacara pemakaman kembali jenazah Brigadir J setelah menjalani autopsi kedua di RSUD Sungai Bahar, Jambi /Tangkapan layar Facebook Rohani Simanjuntak/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pada jenazah Brigadir Joshua dilakukan autopsi ulang pada Rabu 27 Juli 2022 karena kejanggalan terhadap penyebab kematiannya.

Publik telah meragukan hasil autopsi yang pertama. Apakah hasil autopsi yang pertama adalah rekayasa?

Tak hanya semua yang punya kaitan dengan Brigadir Joshua, publik juga menanti hasil autopsi ulang karena keraguan pada autopsi yang pertama.

Baca Juga: Yakin Kasus SPI Adalah Rekayasa, Hotma Sebut Ada yang Mendanai

Autopsi jenazah Brigadir Joshua telah selesai dilakukan tim dokter RSUD Sungai Bahar, Jambi.Ketua tim dokter forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengemukakan hasil autopsi akan keluar 4 sampai 8 minggu mendatang.

Proses autopsi ulang yang dilakukan tujuh fokter forensik tersebut memakan waktu enam jam dan selesai pada pukul 15.00.

Meninggalnya Brigadir Joshua mula-mula dilansir sebagai akibat tembak-menembak antara anggota Polri.

Tetapi sejumlah luka yang silihat keluarga pada jenazah sang brigadir membuat publik sadar masalah tidak sederhana seperti yang telah diberitakan.

Baca Juga: Viral Citayam Fashion Week, Ajang Kompetisi Kreatif atau Disfungsi Fasilitas Publik?

Opini liar publik makin merajalela menjelang autopsi ulang Brigadir Joshua disetujui. Sebelumnya ada berita ‘pelecehan’ pada istri Brigjen Pol Ferdy Sambo,atasan Brigadir Joshua berhasil membingungkan publik.

Karena itu Kapolri, Jenderal Listyo Sigit memastikan hasil autopsi kedua akan dibuka ke publik.

Dilansir dari video yang diunggah kanal YouTube Refly Harun pada Kamis 28 Juli 2022, Mantan Kabareskrim Jendral Susno Duadji menjelaskan kepolisian hanya tinggal mengautopsi kembali jenazah Brigadir Joshua.

"Jenazah digali itu ada dasar hukumnya. Penggalian jenazah, diminta atau tidak diminta oleh advokat, sepanjang penyidik Kepolisisan menganggap itu perlu untuk keadilan dan membuat terang suatu perkara, bisa dilakukan. Kunci ada di gali jenazah untuk menjawab ini," kata Jendral Susno Duadji seperti dikutip INFOTEMANGGUNG.COM dalam kanal You Tube Refly Harun yang berjudul Live!Susno Duadji: Autopsi Ulang akan Ubah Alur Cerita Kematian, yang diputar live tanggal 28 Juli 2022.

Baca Juga: Hotma Sitompul Beri Peringatan Kepada Deddy Corbuzier Usai Bahas Kasus Julianto Eka Putra: Hati-Hati!

Ada kabar yang sempat beredar bahwa dokter forensik yang menangani autopsi pertama mengaku ada tekanan saat melakukan pekerjaannya tersebut.

Kabar ini diunggah kanal Youtube Jejak Politik dengan judul  "Mengakui Kerja dalam Tekanan, Tim DR Forensik Rekayasa Hasil Autopsi Pertama Brigadir J!" yang ditayangkan pada 26 Juli 2022.

"Khusus kasus Brigadir Joshua, akan jelas manakala Almarhum berbicara. Bicaranya dengan cara apa?  Dengan cara menggali jenazah lalu dilakukan kedokteran forensik," tambah Jendral Susno Duadji.

Disamping autopsi, mantan Kabareskrim itu menuturkan, tim kedokteran forensik perlu melakukan visum ulang dalam menarik kesimpulan apakah luka diakibatkan benda tumpul, atau benda tajam, ataupun peluru.

Baca Juga: Hotma Mengatakan Kasus SPI Rekayasa dan Tidak Ada Bukti, Deddy: Tidak Ada Bukti Bukan Berarti Tidak Terjadi!

Bila terdapat luka selain karena peluru, jalan penyidikan bisa semakin jelas. "Akan terjawab teka-teki selama ini yang dikemukakan pengacara bahwa telah terjadi penganiayaan," ujar Susno Duadji.

Menurut Susno Duadji bila hasil autopsi pertama dan kedua berbeda, semuanya akan bisa terkuak.

Termasuk bila terdapat berbagai luka bekas penganiayaan. Ada kemungkinan Brigadir Joshua dianiaya dulu sampai tewas, sesudah itu baru ditembak.

Hasil autopsi kedua bisa menjungkirbalikkan pengumuman Polri serta hal yang selama ini mereka jelaskan ke masyarakat. Menurut Susno Duadji semua akan terjawab.

Mengenai dokter forensik autopsi pertama yang bekerja di bawah tekanan, Susno Duaji berpendapat dokter yang memeriksa autopsi pertama itu mesti diperiksa dan jika perlu harus dinonaktifkan.***

Editor: Septyna Feby

Sumber: YouTube JEJAK POLITIK

Tags

Terkini

Terpopuler