Para ahli terkait juga sudah mengira bahwa selama masa pertempuran ini Rusia tidak akan melakukan ekspor terlebih dahulu.
Baca Juga: Dikecam Netizen Usai Lecehkan Volunteer Sea Games 2021, Yeremia Rambitan: Saya Minta Maaf
"Rusia lebih berfokus dalam memproduksi mesin dan suku cadang untuk memenuhi kebutuhan militer dan pasukannya untuk membantu perang di Ukraina," ujar para ahli.
Meskipun industri persenjataan dari China tetap melakukan produksi dengan lancar dalam menghasilkan mesin buatan lokal seperti WS-10 yang dipakai oleh pesawat tempur J-20, akan tetapi mesin yang dibuat belum mampu menandingi kehebatan dan kecanggihan dari segi teknologi yang dibuat oleh Rusia.
Sementara dari sisi sebaliknya, sebagian besar industri persenjataan pembuat mesin yang dimiliki Rusia juga mengetahui dimana saja titik-titik kelemahan dari mesin-mesin ciptaan Rusia.
Baca Juga: Diberitakan Akan Bergabung dengan Real Madrid, Raheem Sterling Ungkapkan Perasaanya
China masih sedang dalam tahap uji coba dalam mengembangkan mesin WS-15 yang terkenal dengan kemampuan "Supercruise".
Terlebih lagi meski sudah menjalin kerjasama yang sangat erat dengan China, Rusia tetap tidak mau membocorkan "resep rahasia” dalam pengembangan teknologi disetiap mesin yang diciptakannya.
Seorang ahli dari Institue for Defense Analysis, David Markov sempat merespon peristiwa genting ini.
Baca Juga: Siap-siap SEA Games 2023, Indonesia Menitikberatkan Induk Olahraga