InfoTemanggung.com - Amerika Serikat (AS) kelihatannya mulai oleng karena kengototannya di dalam membela Ukraina. Di saat harus menguatkan Uraina, AS malah menghadapi kelangkaan minyak.
Diam-diam sejumlah pejabat AS melakukan misi rahasia di Arab Saudi dan mencoba meminta negara itu menambah produksi minyak serta menormalkan diplomasi dengan Israel. Maksudnya jelas untuk mendapat pasokan minyak lebih banyak.
Lobi itu tampaknya gagal, sebab Menteri Luar Negeri Saudi Arabia mengakatakan di dalam hal produksi negaranya telah melakukan semua yang dapat dilakukan.
Baca Juga: Liverpool Vs Real Madrid: 5 Pertarungan Sengit yang Bakal Menghiasi Final Liga Champions 2021-2022
Tiga petinggi AS dan seorang mantan petinggi sedang melakukan lobi rahasia ini termasuk Brett McGurk sebagai koordinator Timur Tengah AS serta utusan energi Kementrian Luar Negeri Amos Hochstein.
Pada hari yang sama, dua penasihat senior Presiden Joe Biden diutus ke Riyadh karena presiden terganggu fakta harga gas teramat tinggi. Bagaimanapun Arab Saudi tampak tidak terlalu tertarik membantu.
"Kerajaan sudah melakukan semua yang dapat dilakukan, sejauh yang kami tahu, tidak terjadi kekurangan minyak " ujar Pangeran Faisal bin Farhan dari Arab Saudi pada Forum Ekonomi Dunia di Davos sebagaimana dikutip InfoTemanggung.com dari Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Disebut Jadi Lokasi Hilangnya Putra Ridwan Kamil, Ini Informasi Menarik Seputar Sungai Aere, Swiss
Arab Saudi mengabaikan memilih mengabaikan seruan AS, sebaliknya, dalam wawancara lain, Pangeran Abdulaziz bin Salman selaku Menteri Energi berkata bahwa negaranya berharap membikin kesepakatan dengan OPEC+ termasuk Rusia.