Selanjutnya, penjelasan materi dilakukan secara berbeda untuk kedua kelas dengan bantuan asisten guru.
Pengelompokan campuran antara Kelas III dan IV memungkinkan kolaborasi dalam pemahaman konsep.
Presentasi dan diskusi memungkinkan siswa untuk belajar satu sama lain dan memperluas wawasan mereka tentang kewajiban dan hak dalam berbagai konteks kehidupan.
Baca Juga: Berikut Ini Pernyataan yang Benar Tentang Manajemen Rantai Pasokan Adalah, Pembahasan Lengkap
Melalui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Reciprocal (PKR), Bu Siska menciptakan lingkungan belajar inklusif bagi siswa Kelas III dan IV.
Model ini tidak hanya memperdalam pemahaman tentang kewajiban dan hak, tetapi juga mendorong kerja sama dan diskusi aktif di antara siswa.
Hasilnya menunjukkan bahwa ruang kelas rangkap dapat menjadi wadah efektif untuk pembelajaran yang inklusif dan berdampak.
Dengan keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok serta presentasi, pendekatan kolaboratif ini membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang peran dalam masyarakat.
Peran guru sebagai fasilitator pembelajaran kritis dan nilai-nilai kewarganegaraan memainkan peran kunci dalam membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab.***