Daftar Arthropoda yang Memiliki Racun, Materi Biologi

- 17 Oktober 2023, 09:57 WIB
Semut api
Semut api /pixabay.com/myriams-fotos/

INFOTEMANGGUNG.COM – Serangga atau arthropoda adalah hewan yang berukuran kecil, mempunyai skeleton keras, mempunyai segmen, dan beberapa bagian tubuh simetris yang berpasangan. Meskipun kecil, tapi ada banyak jenis arthopoda yang mengandung toxic.

 Baca Juga: Penyakit Apa Yang Disebabkan Oleh Fava Bean Sebagai Tumbuhan Purba Beracun Dalam Biologi?

Arthropoda Beracun

Ada sebuah ordo dalam arthropoda yang mempunyai tingkat perkembangan tinggi, yaitu hymenoptera. Ordo itu termasuk ke dalam kelas insekta.

Gigitan insekta pada kulit dikenal mengandung toxic, efeknya tidak hanya bisa menyebabkan alergi yang berupa gatal tapi juga penyakit yang bisa berujung kematian.

Jenis toxic yang dihasilkan oleh insecta penyengat adalah protein yang tergolong ke dalam enzim fosfolipase dan hyaluronidase.

Hyaluronidase mempunyai peran sebagai penyebar dan membuat toxic lebih poten. Fosfolipase berperan sebagai penimbul efek biologis.

Dalam segi imunologi, fosfolipase insekta berbeda-beda. Namun efek biologisnya mirip, misalnya kontraksi otot polos, hipotesis, mengubah permeabilitas, hingga keluarnya histamine.

Jenis toxic protein pada insekta yang enzimatik yaitu asam fosfatase, protease, kolinesterase, dan histidin dekarboksilale.

Setiap sengatan insekta menimbulkan efek berbeda-beda. Contohnya sebagai berikut ini :

Gigitan Semut Api

Gigitan semut api yang bersayap menyebabkan eritema lokal dan rasa sakit pada kulit yang disertai dengan panas, hingga menyebabkan shock anafilaktik.

Gejala yang ditimbulkan meliputi kontraksi otot polos, hiotensi, spasme bronkial, edema larings, angioedema, dan urticaria.

Semua gejala itu bisa terjadi dalam kurun waktu 10 menit, bahkan 72% efek gigitan semut api bisa mencapai kronik. Hanya 60% efek gigitan semut api tergolong sedang.

Parahnya bisa menyebabkan kematian yang disebabkan karena obstruksi saluran pernapasan yang terikat pada anafilaksis. Itu bisa menyebabkan hipotensi dan udema larings.

Lebah Madu

Lebah madu dikenal sebagai insekta yang agresif dan protektif dan berisik. Tidak hanya lebah madu saja, tapi juga beberapa jenis lebah lain. Misalnya lebah tawon.

Mereka akan langsung menyengat siapapun juga yang dianggap sebagai pengganggu.

Efek yang ditimbulkan oleh lebah madu yaitu rasa panas. Bekas bentolanya akan bengkak seketika itu juga hanya dalam beberapa mikrodetik.

Ada suatu kondisi dimana efek sengatan lebah madu tidak tergolong kronis. Itu bisa hilang selama beberapa jam dengan sendirinya.

Tapi ada pula efek sengatan dari lebah madu yang tergolong kronik. Bengkak dari sengatan akan ada selama 2 – 3 hari ke depan.

Bahkan bengkaknya bisa melebar dan membesar. Contoh bengkak kronik dari sengatan lebah bisa dilihat pada karakter Ehsan di serial animasi Upin Ipin.

Itu bisa berlangsung selama 5 – 10 hari, lalu akan hilang. Tapi bila tubuh alergi pada toxic lebah, bisa menyebabkan kematian.

 Baca Juga: Hati-hati, Inilah Ciri-ciri Tumbuhan Beracun Dalam Biologi

Itulah ulasan dari arthropoda yang mengandung toxic. ***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah