Setiap tujuan pembelajaran seharusnya tidak berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi dan membantu siswa mencapai tujuan-tujuan berikutnya.
Dengan mengaitkan tujuan-tujuan pembelajaran, siswa dapat melihat hubungan logis antara berbagai konsep dan keterampilan yang mereka pelajari, sehingga memperkuat pemahaman mereka secara menyeluruh.
Prinsip ini juga mengajak guru untuk memperhatikan keseimbangan antara tujuan pembelajaran yang berfokus pada pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif).
Dalam alur tujuan pembelajaran yang berkesinambungan, semua tiga dimensi ini harus diperhitungkan untuk mencapai pengembangan komprehensif siswa.
Dengan cara ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga mampu mengaplikasikan keterampilan dan membentuk sikap yang positif.
Terakhir, prinsip ini menggarisbawahi pentingnya evaluasi berkala terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
Guru perlu melakukan pemantauan secara teratur untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi ini membantu guru menyesuaikan alur pembelajaran jika diperlukan, sehingga proses pembelajaran tetap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.