INFOTEMANGGUNG.COM – Pembelajaran merupakan kegiatan menuntut ilmu yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah, baik itu jenjang SD, SMP, dan SMA. Salah satu keberhasilan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran yang baik, berikut ini kegiatan yang kurang tepat dalam melakukan tindak lanjut terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran di dalam kelas atau lingkungan belajar lainnya.
KBM merupakan hal yang sangat penting, program ini sesuai dengan visi misi pemerintah yaitu menciptakan Indonesia Emas 2045.
Salah satu bukti keberhasilan pendidikan adalah dengan tujuan pembelajaran yang tercapai, tujuan pembelajaran dapat tercapai jika kurikulum di sekolah diterapkan dengan baik. Oleh karena itu untuk tujuan pembelajaran yang kurang tepat akan mempengaruhi kualitas pembelajaran.
Berikut ini kegiatan yang kurang tepat dalam melakukan tindak lanjut terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
1. Tidak memberikan umpan balik secara terperinci
Penting bagi instruktur atau pendidik untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik tentang ketercapaian mereka terhadap tujuan pembelajaran. Jika umpan balik yang diberikan hanya sekadar umpan balik umum atau tidak spesifik, peserta didik mungkin tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang di mana mereka harus meningkatkan pemahaman atau keterampilan mereka.
2. Tidak melakukan evaluasi yang memadai
Evaluasi yang baik penting untuk memastikan pemahaman dan kemampuan peserta didik. Jika tidak ada evaluasi yang dilakukan atau evaluasi yang dilakukan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka sulit bagi instruktur untuk mengetahui apakah peserta didik mencapai tujuan tersebut atau tidak.
3. Tidak memberikan waktu yang cukup untuk refleksi
Penting bagi peserta didik untuk memiliki waktu yang cukup untuk merefleksikan pembelajaran mereka. Jika tidak ada kesempatan untuk berpikir secara mendalam tentang apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat menerapkannya, mereka mungkin tidak dapat mengaitkan pembelajaran tersebut dengan kehidupan nyata atau memperbaiki pemahaman mereka.