Memetakan Kebutuhan Belajar Murid
Dalam mengidentifikasi/ memetakan kebutuhan belajar murid, maka pendidik mengelompokkan menjadi 3 aspek, yakni:
1. Kesiapan belajar siswa (Kapasitas siswa untuk menguasai materi baru sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya)
2. Minat siswa (Menimbulkan keingintahuan siswa)
3. Profil Belajar siswa (siswa bekerja dengan cara yang mereka sukai)
Kesiapan Belajar Murid
Diagnotis Kesiapan Belajar
Contoh 1.
Di Pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Brata ingin mengajar membuat karangan berbentuk narasi. Pak Brata kemudian melakukan penilaian diagnostik. Ia lalu menemukan ada 3 kelompok siswa di kelasnya, yakni:
- Kelompok A: Siswa dengan keterampilan menulis dengan stuktur yang baik dan mempunyai suku kata yang cukup kaya, serta mandiri dan percaya diri dalam bekerja.
- Kelompok B: Siswa dengan keterampilan menulis dengan stuktur yang baik, tetapi kosakatanya terbatas.
- Kelompok C: Siswa yang belum memiliki keterampilan menulis dengan stuktur yang baik dan kosakatanya juga terbatas.
Kemudian Pak Brata memberi tugas yang sesuai dengan pemetaan siswa tadi.
Tombol-tombol equalizer bisa mewakili beberapa perspektif kontinum yang dapat dipakai untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid. Adapun perspektif kontinum tersebut diantaranya bersifat mendasar - bersifat transformatif, konkret - abstrak, sederhana - kompleks, terstruktur-open ended, tergantung - mandiri, lambat - cepat.
Minat Murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan serta memberikan kepuasan diri.
Tujuan Pembelajaran Berbasis Minat: