Meskipun upaya WFH telah diambil, Muhammad Aminullah berpendapat bahwa langkah ini tidak akan cukup untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota.
Ia mencatat bahwa masalah polusi tidak hanya disebabkan oleh kendaraan saja, dan mengacu pada pengalaman saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di mana kualitas udara tetap buruk.
Ia berpendapat bahwa perlindungan terhadap warga seharusnya difokuskan pada kelompok rentan daripada melakukan pemilihan acak.
Berdasarkan data dari indeks kualitas udara yang dirilis oleh IQAir pada Senin, 21 Agustus, kualitas udara di Jakarta telah dinyatakan "tidak sehat" dengan angka indeks berkisar antara 155-163 sejak pukul 6 pagi hingga 12 siang.
Indeks kualitas udara tersebut tidak terlalu berbeda dari data akhir Juli yang menunjukkan mayoritas kualitas udara Jakarta berada pada tingkat "tidak sehat".***