Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Pacu Jalur adalah perayaan rakyat yang mendebarkan dan menjadi sumber kebanggaan bagi warga Kabupaten Kuantan Singingi.
Mula-mula berakar pada abad ke-17, ketika jalur adalah sarana utama transportasi bagi penduduk di Rantau Kuantan, area yang mengelilingi Sungai Kuantan dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.
Kala itu, transportasi darat belum berkembang, dan jalur menjadi tulang punggung bagi warga desa dalam mengangkut hasil bumi seperti pisang dan tebu, serta menampung hingga 40-60 orang penumpang.
Baca Juga: Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik Memeriahkan Kemerdekaan di Kota Seribu Sungai
Seiring waktu, jalur pun dipahat dengan ukiran-ukiran indah seperti kepala ular, buaya, atau harimau, diposisikan pada bagian lambung dan selembayungnya.
Dihiasi dengan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang), dan lambai-lambai sebagai tempat juru mudi berdiri, perubahan ini menandai transformasi jalur dari sekadar alat angkut menjadi simbol identitas sosial.
Hanya para penguasa, bangsawan, dan tokoh adat yang memiliki hak mengendarai jalur berhias ini.
Setelah seratus tahun berlalu, masyarakat menyaksikan dimensi baru yang menambah daya tarik jalur, yakni lomba adu kecepatan antar jalur yang dikenal sebagai Pacu Jalur.
