Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Menjadi bagian dari abdi negara menjadi impian besar para generasi muda. Berjuang bersama demi melindungi pertahanan dan keamanan Indonesia. Namun, bagaimana jika dalam prosesnya justru dimintai ratusan juta dari anggota Polri.
Peristiwa ini terjadi pada seorang tukang bubur keliling asal Cirebon. Wahidin merasa tertipu ratusan juta demi anak masuk Bintara. Wahidin dimintai seorang AKP Polri membayar 400 juta sebagai syarat agar anak diterima melalui tes Bintara.
Namun, ternyata anaknya tidak lolos pada tes pertama hingga berujung depresi. Wahidin yang telah membayar 310 juta hasil penggadaian sertifikat rumahnya melaporkan hal ini pada pihak Polres Cirebon.
400 Juta Sebagai Syarat Masuk Bintara
Kasus viral, tukang bubur asal Cirebon yang bernama Wahidin melaporkan salah satu anggota Polri berpangkat AKP pada kepolisian atas kasus penipuan.
Baca Juga: Pemerintah Teken Kontrak Satu Juta Ton Beras dari India, Rakyat Pertanyakan Nasib Petani
Awalnya tukang bubur ini dimintai membayar 400 juta sebagai syarat agar anak bisa masuk tes. Demi sang Anak yang ingin masuk ke Bintara, Wahidin rela membayar 310 juta setelah dinegoisasikan. Uang tersebut didapatkan Wahidin usai menggadaikan sertifikat rumah.
Namun, ternyata anaknya tidak lolos pada seleksi tahap pertama dan berujung depresi. Bahkan rumahnya belum bisa ditebus. Merasa tertipu, Wahidin melaporkan AKP SW kepada Polres Cirebon.
