Firaun ialah simbol ideologis identitas etnis serta nasionalisme yang muncul di Mesir. Firaun menjadi identitas etnis dan nasional sebelum konversi Mesir ke Kristen lalu kebangkitan berikutnya yaitu Isam di negara itu. Mesir ialah wilayah di sekitar Sungai Nil di satu sisi dan Laut Mediterania.
Piramida dan Sphinx menjadi pengungkapan arkeologi sifat luas peradaban Mesir yang memicu Faraohnisme sebagai kekuatan anti kolonial melawan Inggris, tanpa komponen Arab, melainkan gerakan separatis yang merayakan Mesir sebagai miliknya sendiri.
Nasionalis Mesir Taha Hussein pada tahun 1933 menulis bahwa Firaunisme berakar kuat di dalam semangat orang Mesir. Hal ini akan terus berlangsung serta terus berlanjut dan jadi lebih kuat.
Orang Mesir adalah Firaun sebelum menjadi Arab. Mesir tidak boleh menyangkal Firaunnya karena itu berarti: Mesir menghancurkan Sphinx dan piramida.
Mesir kemudian jadi pendiri Liga Arab dan Mesir Kuno dipandang semakin tidak relevan dengan orang Mesir modern. Tetapi pada dunia fiksi DC Universe, Khandaq mempertahankan sejarah dan kesetiaan etnis itu.
Black Adam bukan orang Arab awalnya ialah seorang budak Mesir kuno yang mendapat kekuatan dari Wizard Shazam.
Pada tahun 1200 SM, Shazam adalah imam besar firaun Tut III dari Mesir. Seiring bertambahnya usia, dia mencari seorang juara yang layak mewarisi kekuatannya. Pangeran muda Teth-Adam dari Kahndaq (putra Ramses) membuat sang penyihir terkesan dengan kejujuran dan kesopanannya.
Tetapi sebelum Shazam bisa memberi kekuatannya, putrinya Blaze membuat kesepakatan dengan dewa Set. Ketika Teth-Adam menyebut nama "Shazam," alih-alih mendapatkan kekuatan penyihir, dia diberkati dengan kekuatan enam dewa Mesir: Shu, Heru, Amon, Zehuti, Aton dan Mehen.
Baca Juga: Sup Labu Halloween, Enak lho Diskomsumsi Saat Hujan, Berikut Resep dan Cara Membuatnya
Jadi, meskipun Adam menyebut nama "Shazam", dia tidak mendapatkan kekuatannya.