Sekolah sebagai suatu ekosistem merupakan tempat dimana bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur hidup) maupun faktor abiotik (unsur tidak hidup) terjadi. Dua unsur biotik dan abiotik saling berinteraksi, hingga tercipta situasi yang selaras serta harmonis.
Unsur-unsur Biotik di Ekosistem Sekolah meliputi: kepala sekolah, guru, staf/ tenaga kependidikan, murid, pengawas sekolah, orang tua murid, dan masyarakat yang ada di sekitar sekolah.
Unsur-unsur abiotik ekosistem sekolah meliputi keuangan dan sarana prasarana sekolah.
Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset
Pendekatan berbasis kekurangan berfokus pada yang mengganggu atau yang kurang atau yang tidak berfungsi. Semuanya dilihat dari sudut pandang negatif.
Pendekatan ini berfokus pada masalah utama, berbasispada hambatan/ kekurangan, selalu bertanya apa yang kurang, fokus mencari sponsor atau institusi lain, mengatur kelompok untuk menyelesaikan masalah, merancang projek untuk menyelesaikan masalah.
Pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis untuk menemukan dan mengenali hal-hal positif di kehidupan, memakai kekuatan jadi tumpuan berpikir. Fokusnya ada di apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, kekuatan atau potensi yang positif.
Baca Juga: Rangkuman Modul 2.2 Guru Penggerak: Pembelajaran Sosial Emosional
Pendekatan berbasis aset folut pada aset dan kekuatan, membayangkan masa depan, berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk menggapai kesuksesan tersebut. Pendekatan ini megorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan). Merancang sebuat rencana berdasar visi dan kekuatan dan melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.
Pendekatan berbasis aset digerakkan semua anggota komunitas sekolah.
Setelah menerapkan pendekatan aset, sekolah memilikibeberapa karakter berikut: