INFOTEMANGGUNG.COM - Segitiga Restitusi Guru Penggerak ada hubungannya dengan penerapan disiplin positif. Bagaimana hubungan itu sebenarnya, mari kita ikuti uraian berikut ini.
Disiplin atau kepatuhan positif adalah unsur utama konsep budaya positif. Di sekolah perwujudannya adalah murid yang mematuhi tata aturan kelas, tata aturan sekolah, apabila melanggar akan terkena hukuman.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Disipilin Positif Modul 4, Apa itu Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi
Konsep disiplin positif Segitiga Restitusi Guru Penggerak mengacu pada bagaimana seorang guru membimbing murid dalam menumbuhkan disiplin diri sebab motivasi internal untuk mewujudkan murid yang merdeka.
Pernyataan Ki Hajar Dewantara murid yang merdeka ternyata butuh kedisiplinan diri. Seseorang yang memiliki disiplin diri akan mampu mengontrol diri dan menentukan sikap mengacu pada nilai yang diyakini.
Disiplin diri itu membuat murid mampu menggali potensinya untuk tujuan yang bermakna, Guru bisa melakukan disiplin diri itu kepada murid melalui segitiga restitusi guru penggerak.
Saat murid melanggar keyakinan kelas, apa yang dilakukan guru? Contoh saat pembelajaran olah raga ada siswa tidak memakai pakaian olah raga sesuai kesepakatan sekolah. Ada guru yang menghukum atau langsung memaafkan begitu saja.
Guru cenderung memperhatikan kesalahan yang dilakukan daripada mencari solusi memperbaiki diri murid. Hal ini yang akan diperbaiki oleh segitiga restitusi guru penggerak, yaitu murid memperbaiki diri dengan mewujudkan disiplin diri.