Mengenal Sadranan, Tradisi Khas Temanggung Tuk Mengenang Nyi Nondo

- 28 Desember 2022, 21:20 WIB
Sadranan, tradisi asal Temanggung
Sadranan, tradisi asal Temanggung /republika/

Hal tersebut dilambangkan dengan arak-arakan warga dengan membawa 'Tumpeng Agung'.

Baca Juga: Gelaran Peragaan Busana Pengantin Tradisional di Temanggung, Anak Muda Jangan Lupakan Warisan Budaya

Tumpeng Agung berisi uang kertas, beragam hasil bumi, serta aneka masakan yang merupakan bukti bahwa tanah desa yang berada di lereng gunung ini memiliki kesuburan yang patut disyukuri.

Setelah kegiatan arak-arakan Tumpeng Agung, upacara dilanjut dengan membaca tahlilan di komplek pemakaman. 

Seluruh peserta upacara dengan penuh khidmat  dan khusyuk duduk berjajar mengikuti seluruh prosesi ritual yang dipimpin oleh ulama desa.

Selesai berdoa memohon keselamatan dan kelimpahan rejeki dari yang Maha Kuasa,  Tumpeng Agung yang mereka bawa kemudian dinikmati bersama sebagai ungkapan rasa syukur.

Nasi tenong dan ingkung ayam menjadi masakan khas yang selalu ada pada upacara Sadranan. Masakan tersebut biasa dimasak dengan gotong royong oleh warga. Di setiap tahunnya, jumlah masakan tersebut bisa mencapai 500 buah.

Menurut Mukidi, tidak hanya warga desa Jetis saja yang ikut hadir dalam tradisi ini, warga desa lain yang memiliki leluhur di Jetis pun ikut menghadiri sembari membawa nasi bucung tenong, ingkung ayam, dan aneka jajanan tradisioal. 

Sementara warga menikmati pesta makanan, beberapa warga yang ditunjuk sebagai panitia  mengambil potongan nasi bucung, sebagian lauk pauk, serta jajanan untuk dikumpulkan yang kemudian dikemas dalam ratusan kantong plastik untuk dibagikan kepada seluruh warga dan tamu undangan sebagai nasi berkat.***

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Dewimawa Blogspot


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah