INFOTEMANGGUNG.COM - Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi, tak terkecuali Kabupaten Temanggung.
Kabupaten yang terletak di sebuah lereng gunung Provinsi Jawa Tengah ini memiliki cara unik untuk mengucap rasa syukur sekaligus menghormati para leluhur masyarakat setempat.
Hal tersebut menciptakan suatu tradisi turun-menurun yang dikenal dengan nama Sadranan. Sadranan merupakan upacara ritual yang diselenggarakan setahun sekali di setiap hari Jumat Pahing bulan Ruwah.
Tepatnya, upacara ritual ini biasa diadakan pada awal bulan Agustus di setiap tahunnya. Sadranan diadakan di desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung.
Baca Juga: Petani Temanggung Ekspor Kopi 56 Ton ke Timur Tengah, Pengiriman Dilakukan secara Bertahap
Sesepuh desa Jetis, Mukidi yang juga menjabat sebagai Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) menjelaskan tradisi ini sudah berlangsung sejak dahulu kala.
Upacara yang diikuti ratusan warga desa ini diisi dengan kegiatan mengunjungi makam leluhur dan tempat-tempat keramat untuk memberikan doa kepada leluhur yang pada masa hidupnya dianggap berjasa telah merintis keberadaan desa.
Leluhur yang diyakini sebagai perintis desa merupakan seorang wanita yang dikenal dengan Nyi Nondo.
Selain itu, upacara Sadranan juga dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah, rejeki, keselamatan, serta ketentraman desa.