Pengelolaan arsip yang tidak baik dapat menyebabkan ketidakpastian hukum terkait kepemilikan dan status hukum properti.
Misalnya, jika dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendaftarkan atau mengonfirmasi kepemilikan tanah tidak lengkap, tidak jelas, atau tidak dapat diakses dengan mudah, investor akan menghadapi risiko yang lebih tinggi.
Ketidakpastian hukum ini dapat menghambat keputusan investasi jangka panjang karena investor mungkin khawatir tentang potensi sengketa hukum di masa depan.
2. Lambatnya Proses Administrasi
Pengelolaan arsip yang tidak baik sering kali menyebabkan lambatnya proses administrasi dan birokrasi.
Misalnya, jika penggunaan sertifikat tanah masih menggunakan format kertas yang sulit untuk diakses atau memerlukan proses validasi yang rumit, hal ini dapat memperlambat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi properti.
Bagi investor swasta, keterlambatan ini dapat menambah biaya operasional dan mengurangi kecepatan respons terhadap peluang bisnis yang ada.
3. Kurangnya Keamanan Data
Pengelolaan arsip yang buruk juga dapat mengancam keamanan data, terutama dalam kasus dokumen-dokumen properti yang mengandung informasi pribadi dan sensitif.