Beberapa kampus mungkin mengalami politisasi yang berlebihan, di mana mahasiswa terpecah oleh konflik politik internal, membatasi kemampuan mereka untuk bergerak bersama-sama dalam mencapai tujuan politik yang lebih besar.
c. Apati Politik
Di sisi lain, ada juga tantangan dalam bentuk apati politik di kalangan mahasiswa, di mana sebagian besar dari mereka mungkin tidak tertarik atau terlibat dalam urusan politik nasional, lebih memilih fokus pada pendidikan atau kepentingan pribadi mereka.
3. Potensi Mahasiswa dalam Politik
Meskipun menghadapi tantangan-tantangan tersebut, mahasiswa memiliki potensi yang besar untuk memengaruhi dinamika politik nasional:
a. Energik dan Bersemangat
Mahasiswa sering kali memiliki energi, semangat, dan keinginan untuk melakukan perubahan, yang membuat mereka menjadi kekuatan yang kuat dalam politik.
Mereka dapat menjadi penggerak utama di balik gerakan sosial dan politik yang memperjuangkan perubahan.
b. Pengetahuan dan Keterampilan
Dengan akses mereka ke pendidikan tinggi, mahasiswa sering memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menganalisis masalah politik dengan cermat, mengembangkan strategi, dan memobilisasi dukungan untuk tujuan politik tertentu.