Peran mahasiswa dalam politik nasional telah hadir sejak lama, terutama dalam konteks gerakan anti-kolonialisme dan pro-demokrasi.
Di banyak negara, mahasiswa telah menjadi kekuatan utama di balik demonstrasi, mogok, dan gerakan politik lainnya yang bertujuan untuk menggulingkan rezim otoriter, memperjuangkan hak-hak sipil, dan menciptakan sistem politik yang lebih inklusif.
Contohnya, gerakan mahasiswa di Amerika Latin pada tahun 1960-an dan 1970-an, seperti Gerakan Pelajar Reformis di Meksiko dan Gerakan Mahasiswa Brazil, memiliki peran krusial dalam menentang rezim otoriter dan memperjuangkan reformasi politik.
Di Indonesia, mahasiswa juga memainkan peran penting dalam pergolakan politik, terutama dalam memperjuangkan reformasi politik pada tahun 1998 yang mengakhiri rezim Orde Baru.
2. Tantangan yang Dihadapi oleh Mahasiswa dalam Politik
Meskipun memiliki potensi yang besar, mahasiswa juga dihadapkan pada berbagai tantangan dalam terlibat dalam dinamika politik nasional:
a. Represi dan Penindasan
Di banyak negara, mahasiswa sering menjadi target represi dan penindasan oleh pemerintah yang otoriter atau rezim otoriter. Mereka dapat dihadapkan pada penangkapan, penahanan, atau bahkan kekerasan fisik sebagai respons terhadap aktivitas politik mereka.
b. Politisasi Kampus