Karena itu, beberapa hari setelah memproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia kembali berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berikut perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya:
1. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ancaman pertama Indonesia sebagai negara yang baru merdeka ialah kedatangan kembali Belanda ke tanah air yang menyatakan hak penuh atas Indonesia.
Belanda menilai, sebagai anggota sekutu ia puny andil menyingkirkan pihak Jepang dari Indonesia. Mereka membentuk NICA (Netherland-Indies Civil Administration) serta menumpang dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indie).
Seluruh masyarakat Indonesia melawan Belanda yang secara terang-terangan ingin kembali berkuasa di wilayah Indonesia.
Timbul perlawanan yang keras dari masyarakat di daerah-daerah tersebut. Berikut ini bentuk fisik masyarakat Indonesia diberbagai daerah.
- Perlawanan Rakyat di Surabaya
Pada tanggal 19 September 1945, di kota Surabaya terjadi peristiwa ‘Insiden Surabaya’. Insiden dimulai saat beberapa orang Belanda sengaja mengibarkan bendera negara mereka di atas menara hotel Yamato di kawasan Tunjungan.
Tentu saja masyarakat Surabaya marah melihat bendera merah putih biru berkibar di wilayah Indonesia yang merdeka dan mulai menyerbu hotel tersebut, menaiki puncak menaranya dan secara gotong-royong merobek bagian warna biru bendera tersebut hingga berkibarlah bendera merah putih yang menjadi lambang Indonesia.
- Perjuangan Lima Hari di Semarang
Pertempuran di Semarang yang dikenal dengan sebutan Pertempuran 5 hari di Semarang yang terjadi pada tanggal 15 hingga 20 Oktober 1945, dimana dua ribu pasukan Jepang berhadapan dengan TKR serta para pemuda.
Pertempuran memakan cukup banyak korban antara kedua belah pihak. Mulai dari sekitar 400 orang veteran Angkatan laut Jepang yang hendak dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula di wilayah Cepiring, Semarang menjadi pabrik senjata.