Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Sosok Anies Baswedan beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik. Pasalnya, dia bersama Partai Nasdem sudah mulai melakukan safari politik, tetapi kedatangannya dijegal di beberapa daerah.
Hal yang menjadi sorotan juga adalah kendaraan private jet atau jet pribadi yang Anies gunakan selama berkeliling daerah Indonesia.
Anies mendapat kritikan lantaran private jet merupakan kendaraan mewah dan dinilai terlalu berlebihan jika dipakai untuk berkampanye tidak resmi.
Kritik tersebut pun mendapat tanggapan dari wartawan politik senior, Agi Betha, dilansir dari kanal YouTube Off The Record FNN pada 7 Desember 2022.
Baca Juga: Erick Thohir Lagi-lagi Diperebutkan, Kali Ini Dinilai Cocok Menjadi Pendamping Ganjar Pranowo
“Persoalan Anies yang memakai private jet yang viral ini langsung mendapat jawaban yang menohok. Nasdem sendiri bilang bahwa fasilitas yang dipakai Anies itu adalah memang fasilitas dari Nasdem,” kata Agi Betha.
Partai Nasdem melalui Wakil Ketua Umum, Ahmad Ali menjelaskan alasan penggunaan jet pribadi untuk bersafari politik ke Aceh dan Sumatra Barat.
Dia menuturkan bahwa tidak ada jadwal penerbangan pesawat komersil dari Aceh ke Sumatra Barat. Penerbangan yang tersedia mengharuskan Anies beserta rombongan untuk kembali ke Jakarta dulu, baru terbang lagi ke Padang.
Hal ini tentu tidak efisien waktu. Anies dan rombongan Partai Nasdem bisa terlambat menghadiri acara di Sumatra Barat yang telah disusun.
Bahkan, Ahmad Ali juga mengungkapkan bahwa fasilitas semacam ini bukanlah hal baru di dalam politik. Partai Nasdem juga pernah memfasilitasi Joko Widodo saat dulu menjadi capres di Pemilu 2014.
Baca Juga: Keputusan MK Soal Eks Napi Jadi Calon Legistalif, Komisi II DPR RI: Jangan Ditambah-tambahi
“Ini hal bukan baru. Ketika 2014 juga kami fasilitasi Pak Jokowi. Karena ini tanggung jawab kami dalam pencalonan. Ketika seseorang diicalonkan, maka ada konsekuensi yang harus dipikul di situ,” kata Ali.
Ahmad Ali juga menegaskan kembali tentang jet pribadi yang digunakan oleh Anies Baswedan beserta rombongan bukanlah milik Anies, melainkan sewaan semata.
Nyatanya, bukan hanya private jet Anies yang viral di tengah masyarakat, tetapi juga fenomena penjegalan kehadiran Anies di beberapa daerah.
Rencananya, Anies akan berkunjung ke Makassar pada tanggal 10-11 Desember 2022. Hal ini memicu penolakan dari sekelompok orang yang menamai dirinya sebagai Aliansi Aktivis Mahasiswa Makassar.
Menurut mereka, Anies sudah mencuri start untuk berkampanye, padahal pendaftaran capres baru dibuka pada Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga: Bawaslu Himbau Seluruh Jajaran yang Bertugas Agar Pemilu 2024 Berjalan dengan Lancar
Namun, menurut pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung, tidak seharusnya kedatangan Anies dijegal.
“Kan sekarang Anies belum calon presiden, wong koalisinya aja belum siap, kok. Jadi harus dianggap Anies sebagai individu berupaya untuk mendeteksi potensinya jadi presiden,” kata Rocky.
Soal formalitas, itu urusan koalisi yang harus memenuhi 20 persen. Oleh karena itu, jangan dicampur-campur keinginan untuk menjegal.
Sebaliknya, mustinya justru kita dorong semua orang untuk maju. Ada jadwal resmi dan tidak resmi yang bisa dimanfaatkan dengan baik.***
