PDIP Sebut Kecil Kemungkinan Berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, tapi Buka Peluang untuk 5 Partai Ini

- 29 Juni 2022, 14:53 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan  PDIP sulit bekerjasama dengan Demokrat
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan PDIP sulit bekerjasama dengan Demokrat /Pikiran Rakyat/Muhamad Rizky Pradila/

INFOTEMANGGUNG.COM - Sekretaris Jenderal DPP Partai PDIP Hasto Kristiyanto ungkap peluang koalisi dengan beberapa partai untuk pemilu 2024 mendatang. Ada 5 partai yang memiliki peluang untuk berkoalisi dengan PDIP yaitu PAN, PKB, PPP, Golkar dan Gerindra. 

“Ya kita ini kan dengan PAN, karena basisnya kan Muhammadiyah, dengan PKB dengan PPP kemudian dengan Golkar, dengan Gerindra. Kita ingin membangun semangat gotong royong tetapi kerja sama ini kan muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia,” tutur Hasto saat Rakernas II PDIP yang dilaksanakan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022. 

Hasto juga menyampaikan bahwa dalam upaya membangun koalisi, partai PDIP lebih mengedepankan etika dan juga melihat adanya faktor historis antar partai. Dia juga menyampaikan bahwa kelima partai tersebut memiliki kedekatan historis dengan partai PDIP. 

Baca Juga: Pasangan Prabowo-AHY Bisa Menang Pilpres 2024? Begini Tanggapan Refly Harun

“Koalisi harus melihat emosional bonding pendukung PDIP, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan,” kata Hasto.

Di samping itu Hasto juga menyampaikan bahwa kecil kemungkinan partainya akan bekerjasama dengan PKS dan Demokrat apabila dilihat dari seluruh kebijakan politik yang dimiliki.

“Kalau dengan PKS tidak”, ujar Hasto. 

Baca Juga: Sinopsis Film Violent Night, Sinterklas Beraksi Bak Film Die Hard untuk Menyelamatkan Natal

Lebih lanjut Hasto juga mengatakan bahwa pada saat rapat pimpinan nasional yang diadakan oleh PKS, partai yang berbasis Islam tersebut banyak memberikan kritikan kepada pemerintahan presiden Jokowi yang mana saat ini PDIP mendukung pemerintahan presiden Jokowi. Oleh sebab itu perbedaan ideologi ini membuat kemungkinan kedua partai tersebut untuk bekerjasama cukup kecil.

“Kurang elok bila dengan berbagai perbedaan ideologi, kami tidak mengambil sikap politik atas Kerjasama dengan PKS. Dan saat ini posisis PDI Perjuangan mendukung pak Jokowi, sehingga tidak mungkin juga kami bekerjasama dengan pak Jokowi dan pada saat yang bersamaan ada kerjasama dengan pihak yang terus menyerang pemerintahan pak Jokowi,” ujar Hasto.

Sedangkan untuk partai Demokrat, Hasto juga menyampaikan bahwa PDIP sulit bekerjasama dengan partai Demokrat. Sebab adanya perbedaan fundamental antara dua partai tersebut, selain itu kultur pendukung partai PDIP dengan partai Demokrat juga sangat berbeda.  

Baca Juga: Renungan Harian Kristen Hari Ini: Biarkan Kecantikan Batinmu Bersinar

“Dalam disertasi saya juga menunjukkan ada perbedaan fundamental di dalam garis kebijakan politik luar negeri, politik pertahanan yang digariskan dari zaman Bung Karno, zaman Bu Mega dengan zaman Pak SBY,” ungkap Hasto. 

Dalam hal politik, Hasto juga menyebutkan untuk membangun koalisi juga perlu memperhatikan ideologi, platform dan faktor historis antar partai yang akan bekerjasama. Hasto juga menambahkan bahwa yang terpenting adalah mengedepankan persatuan dalam membela bangsa dan negara.*** 

Editor: Septyna Feby

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah