Luasnya 14.72 Km², Inilah 7 Kecamatan Tersempit di Kabupaten Purbalingga, No 1 Bukan Padamara

11 Oktober 2023, 15:00 WIB
Kecamatan Tersempit di Kabupaten Purbalingga /google maps/

 

INFOTEMANGGUNG.COM - Di tengah kabupaten Purbalingga, sebuah wilayah yang sering terlewatkan dari perhatian banyak orang hadir sebagai salah satu kecamatan tersempit yang patut untuk diungkap.

Dengan ukuran fisik yang sangat terbatas, wilayah ini telah menjadi bahan perbincangan para peneliti geografi dan pecinta alam.

Meskipun terbatas dalam geografis, wilayah ini menyimpan kekayaan alam dan budaya yang tak boleh diabaikan.

Baca Juga: Ada 18 Aset Properti Bernilai Hampir 4 Miliar, Berikut Ini Daftar Kekayaan PJ Bupati Boalemo Sherman Moridu

Dikelilingi oleh kecamatan-kecamatan tetangga, kecamatan ini memiliki pesona alam yang luar biasa. Pegunungan yang menjulang dan sungai-sungai alami yang melintasi desa-desa membentuk pemandangan yang menakjubkan.

Di samping itu, warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi terus berkembang dan terjaga dengan baik.

Dalam keterbatasan fisiknya, wilayah ini menjadi contoh hidup bahwa ukuran tidak selalu mencerminkan potensi dan makna sebuah tempat.

Keindahan dan kearifan lokal dapat ditemukan di tempat terkecil, mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan menjelajahi keanekaragaman yang ada.

1. Purbalingga

Kecamatan Purbalingga adalah ibu kota dari Kabupaten Purbalingga dan merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil di kabupaten ini, hanya sekitar 14.72 kilometer persegi.

Meskipun ukurannya kecil, Purbalingga memainkan peran sentral dalam administrasi dan ekonomi kabupaten.

Sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, Purbalingga memiliki berbagai fasilitas dan layanan penting, termasuk kantor pemerintahan, sekolah, rumah sakit, dan pasar.

Kecamatan ini juga memiliki berbagai kegiatan komersial dan perdagangan yang mendukung perekonomian kabupaten.

Dalam perkembangan selanjutnya, perlu perhatian khusus terhadap pengelolaan lahan dan tata ruang kota yang efisien untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin meningkat.

2. Padamara

Kecamatan Padamara adalah salah satu kecamatan tersempit di Kabupaten Purbalingga dengan luas wilayah sekitar 17.27 kilometer persegi. Meskipun kecil dalam luas, Padamara memiliki karakteristik dan potensi yang unik.

Padamara adalah daerah pedesaan yang subur dengan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani.

Pertanian menjadi tulang punggung ekonomi di sini, dengan produksi padi, sayuran, dan buah-buahan yang signifikan.

Selain itu, kecamatan ini juga memiliki potensi pariwisata alam, dengan perbukitan dan sungai-sungai yang menarik.

Dengan pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan pariwisata alam yang bijaksana, Padamara dapat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.

3. Kalimanah

Kecamatan Kalimanah memiliki luas wilayah sekitar 22.51 kilometer persegi, menjadikannya salah satu kecamatan tersempit di Kabupaten Purbalingga. Meskipun ukurannya kecil, Kalimanah memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.

Pertanian adalah sektor utama dalam ekonomi Kalimanah, dengan produksi padi, kopi, dan tanaman hortikultura lainnya.

Selain itu, kecamatan ini juga memiliki potensi dalam agrowisata dan pariwisata alam, terutama dengan keindahan lanskap pegunungan dan aliran sungai yang memikat.

Peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan pariwisata adalah fokus pembangunan di Kalimanah.

4. Bojongsari

Kecamatan Bojongsari memiliki luas wilayah sekitar 29.25 kilometer persegi, dan meskipun bukan yang terkecil, kecamatan ini memiliki karakteristik dan potensi yang menarik.

Bojongsari dikenal dengan keindahan alamnya, terutama perbukitan dan hutan yang melimpah. Hal ini membuatnya menjadi destinasi wisata alam yang menarik. Selain itu, pertanian dan peternakan juga penting dalam ekonomi kecamatan ini.

Dalam upaya pembangunan, pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata alam perlu menjadi perhatian utama.

5. Karanganyar

Kecamatan Karanganyar memiliki luas wilayah sekitar 30.55 kilometer persegi dan termasuk dalam kategori kecamatan tersempit di Kabupaten Purbalingga. Meskipun kecil dalam ukuran geografisnya, Karanganyar memiliki berbagai potensi yang menarik.

Pertanian adalah sektor utama dalam ekonomi Karanganyar, dengan produksi padi, jagung, dan sayuran yang signifikan.

Selain itu, kecamatan ini juga memiliki hutan yang bisa dimanfaatkan untuk ekowisata dan pelestarian lingkungan.

Pengembangan pertanian berkelanjutan dan promosi ekowisata menjadi fokus utama dalam pembangunan Karanganyar.

6. Bobotsari

Kecamatan Bobotsari memiliki luas wilayah sekitar 32.28 kilometer persegi, dan meskipun ukurannya kecil, kecamatan ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan.

Bobotsari adalah daerah pertanian yang subur dengan produksi padi, kopi, dan tanaman hortikultura lainnya.

Baca Juga: Aset Terbesarnya Adalah Tanah Bernilai 1 M Lebih, Ini Daftar Kekayaan PJ Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa

Selain itu, kecamatan ini memiliki lanskap alam yang menarik dengan perbukitan dan hutan yang bisa dijadikan sumber daya ekowisata.

Pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan peningkatan sektor pariwisata adalah fokus utama pembangunan di Bobotsari.

7. Kertanegara

Kecamatan Kertanegara memiliki luas wilayah sekitar 38.02 kilometer persegi, menjadikannya salah satu kecamatan tersempit di Kabupaten Purbalingga. Kertanegara adalah daerah yang kaya dengan keindahan alam dan budaya.

Kertanegara memiliki lanskap alam yang menarik, termasuk perbukitan, sungai-sungai, dan hutan yang indah.

Selain itu, kecamatan ini juga memiliki warisan budaya dan tradisi yang perlu dilestarikan dan dipromosikan.

Pengembangan pariwisata alam, pelestarian budaya, dan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana adalah fokus utama dalam pembangunan Kertanegara.

Dalam akhir kata, kecamatan tersempit di Kabupaten Purbalingga ini adalah peringatan hidup tentang esensi kecil yang indah.

Meskipun wilayahnya mungkin kecil, ia membuktikan bahwa kebesaran bukan hanya dilihat dari ukuran fisik.

Kecantikan alam dan kekayaan budaya yang tersembunyi di dalamnya menjadi peringatan berharga bahwa tak seharusnya kita mengukur nilai suatu tempat hanya berdasarkan luas tanahnya.

Wilayah ini menawarkan perspektif baru tentang bagaimana kita seharusnya melihat keindahan dan keragaman di lingkungan kita.

Terlalu sering, kita terpaku pada yang besar dan mencolok, lupa bahwa dalam rincian terkecillah sejatinya keajaiban itu terletak.

Wilayah ini mengajarkan kita untuk selalu mencari kecantikan yang tersembunyi di tempat-tempat yang mungkin terabaikan, karena di sana mungkin kita akan menemukan keajaiban yang tak terduga.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: BPS

Tags

Terkini

Terpopuler