Jelang Pemilu 2024, Kepala BNPT Komjen Pol, Boy Rafli Himbau Masyarakat Waspadai Intoleransi

30 November 2022, 10:56 WIB
Jelang Pemilu 2024, Kepala BNPT Komjen Pol, Boy Rafli Himbau Masyarakat Waspadai Intoleransi /tangkapanlayarinstagram/@boyrafliamar

INFOTEMANGGUNG.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menghimbau masyarakata untuk senantiasa waspada terhadap berbagai ancaman intoleransi.

Kekhawatiran ini cukup beralasan karena sudah mendekati Pemilu 2024 yang sejak dulu memang rawan terjadi politik identitas.

Jika sudah demikian maka dapat mendorong pola berpikir yang salah di masyarakat itu sendiri.

“Itu bisa menjadi salah satu kekhawatiran. Kalau intoleran nantinya, akhirnya yang ada adalah politik identitas tertentu yang bisa menyeret pola berpikir masyarakat”, ujar Boy Rafli Amar, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi saat berada di Kediri, Jawa Timur.

Baca Juga: Erick Thohir Disebut Layak jadi Cawapres 2024, Punya Jaringan Luas yang Kuat

Dilansir dari Antara, statement tersebut disampaikan usai Boy Rafli memberi kuliah umum di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.

Tema yang dibawakan dalam kuliah tersebut adalah Upaya Pesantren dalam Mencegah Intoleransi, Terorisme, Radikalisme, dan Ideologi Trasnasional di Indonesia.

Menurutnya masyarakat yang sudah teracuni pola pikirnya akan menjadi orang-orang yang penuh dengan konflik bahkan dimanfaatkan oleh pihak lain.

Dirinya tidak ingin hal itu terjadi, terutama jika terpengaruh dengan intoleran atau politik identitas.

Baca Juga: Money Politic Lewat Dompet Digital Masuk dalam Indeks Kerawanan Pemilu 2024, Bawaslu: Teknologi Semakin Pesat

Kondisi seperti itu bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki urusan pribadi dan tidak bertanggung jawab, bahkan mengarah ke tindakan terorisme.

“Kami tidak ingin suasana seperti itu sebab bisa didomplengi oleh orang yang punya niatan dalam melakukan teror”, ujar Boy.

Dalam kesempatan tersebut Boy Rafli juga mengatakan semenjak wabah covid melanda Indonesia, yang sering ditonjolkan adalah pencegahan radikalisme melalui media sosial.

Baca Juga: KPU Sepakati MoU Bersama 3 Lembaga Pemerintahan untuk Pemilu 2024

Tidak seperti keadaan sebelum pandemi yang memungkinkan aktivitas-aktivitas seperti pengiriman orang-orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

Saat ini Boy dan pihaknya terus memperkuat literasi dan edukasi digital dengan bantuan berbagai platform dan provider.

Tujuannya adalah menjaga ruang publik tidak mengarah pada intoleransi atau radikalisme.

Jika memang terlanjur muncul bibit-bibit intoleransi maka Boy akan berusaha keras agar itu tidak sampai mengakar.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Megawati Usul supaya Nomor Urut Parpol Pemilu Tidak Diganti

Terutama karena saat ini sudah mendekati tahun-tahun politik yang sangat rawan diisi praktik intoleransi.

Menurutnya peran ulama dalam hal ini juga sangat penting untuk senantiasa menjaga umat dari berbagai ancaman.

Penekanan tentang prinsip nasionalisme sebagian dari iman perlu ditekankan lagi.

“Jadi, ketika disandingkan nilai kebangsaan dan agama, itulah sebenarnya yang menjadi ciri khas dari karakter ulama pejuang dan pejuang ulama yang diwariskan selama ini”, tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Bentuk Tim Khusus dalam Rangka Menindaklanjuti Kesepakatan KTT G20, Inilah Tugasnya

Menurutnya selalu ada kekuatan asing dengan tujuan pribadi yang tidak ingin melihat Indonesia jadi negara yang damai dan menginginkannya hancur.

Segala cara akan dilakukan untuk merusak kedamaian tersebut dan masyarakat harus melakukan yang terbaik untuk melakukan pencegahan.

Baca Juga: Jokowi Beri Kode Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Refly Harun: Ingin Kritik Anies Baswedan

Tentu saja tidak hanya ulama, kerja sama dari pemimpin agama lain juga diperlukan untuk menjaga toleransi di masyarakat.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler