Mewujudkan Asas Politik Bebas Aktif, Presiden Joko Widodo akan Berangkat ke Rusia dan Ukraina

25 Juni 2022, 19:35 WIB
Presiden RI Joko Widodo /Instagram/@jokowi/

INFOTEMANGGUNG.COM - Rencana Presiden Joko Widodo untuk bertemu dengan Presiden Rusia dan Ukraina bagi perdamaian dunia ialah perwujudan politik bebas aktif yang dianut Indonesia.

Maksud kalimat bebas aktif di sini bukan netral tetapi bebas mengambil sikap dan kebijakan pada masalah internasional, secara aktif tidak berpihak pada salah satu kekuatan dunia.

Seperti diketahui akibat perang Rusia dan Ukraina ini, puluhan ribu masyarakat sipil kehilangan nyawa, disamping itu jutaan penduduk Ukraina jadi pengungsi.

Baca Juga: Teknis Distribusi Minyak Curah untuk Pedagang dan Pembeli Mulai 27 Juni 2022

Akibat perang juga menyengsarakan negara berkembang serta berpenghasilan rendah karena harga barang makin mahal. Pada negara-negara tertentu inflasi melonjak tajam. Juga ada krisis pangan dan energi yang mengancam dunia.

"Perang di Ukraina menyengsarakan banyak pihak termasuk negara-negara yang tidak ada hubungannya dengan perang itu. Perekonomian dunia sudah terdampak, " kata Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hubungan Internasional UI, di Jakarta, 22 Juni 2022 seperti yang dikutip INFOTEMANGGUNG.COM dari Antara.

Beberapa negara termasuk perwakilan Uni Eropa telah mengemukakan kekhawatirannya kepada Indonesia. Indonesia sudah memperhatikan seluruh kekhawatiran  berbagai negara dunia. Seruan global pada Indonesia adalah pengakuan peranan dan pengaruh penting Indonesia di panggung dunia.

Baca Juga: Cara Menukar Bonus Pulsa Internet Smartfren, Pengguna SF Wajib Tahu!

Indonesia tidak berpihak pada Ukraina maupun Rusia jadi Indonesia tidak akan memberi bantuan berupa senjata pada Ukraina tetapi juga tidak mendukung Rusia.

"Indonesia berpihak pada perdamaian dunia. Negara ingin mencegah tragedi kemanusiaan," tambah Hikmahanto Juwana.

Selain sebagai kepala pemerintah Indonesia Presiden Joko Widodo juga akan berkunjung sebagai Ketua G20. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tentu akan ikut serta dalam kunjungan ini. Demikian juga para ahli ekonomi akan ikut karena kunjungan dititikberatkan pada masalah ekonomi.

Menlu Retno Marsudi menegaskan pada prinsipnya Indonesia menjunjung tinggi kedaulatan wilayah. Upaya perundingan untuk perdamaian akan berusaha diwujudkan.

Baca Juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur: Putih Saju, Ibu Tiri, Cermin Ajaib dan Tujuh Kurcaci

Rencana kunjungan presiden nantinya dilakukan untuk menjajaki apa yang bisa disepakati Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang.

Menurut Hikmahanto Juwana upaya Indonesia ini belum terlambat karena perang masih berlangsung sampai saat ini. Presiden berencana mengundang Presiden Rusia Putin dan Presiden Ukraina Zelensky untuk menghadiri KTT G20 di Bali November nanti.

Pasukan Pengamanan Presiden memastikan diri siap untuk memberi pengamanan ekstra ketat kepada Presiden Joko Widodo beserta rombongan saat berada di Rusia dan Ukraina. Selama presiden berada di luar negeri, urusan dalam negeri akan ditangani oleh Wakil Presiden Ma'aruf Amin.***

 

Editor: Septyna Feby

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler