Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Istilah autisme berasal dari kata auto yang berarti diri sendiri, sedangkan isme artinya aliran, pandangan, atau paham. Jadi dapat disimpulkan bahwa autisme adalah suatu pandangan yang tertarik pada dunianya sendiri. Autisme juga bisa disebut dengan ASD (Autism Spectrum Disorder).
Autisme bukanlah penyakit gangguan fisik, melainkan gangguan perkembangan saraf. Maka, anak yang mengidap penyakit ini dikelompokkan sebagai anak ABK dengan jenis tertentu.
Penderita autisme mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. Mereka juga memiliki kesulitan dalam belajar serta mengekspresikan diri. Keterampilan mereka bisa jadi berkembang tidak merata. Misalnya, ada penyandang autisme yang kesulitan berkomunikasi terapi mungkin pandai keterampilan tertentu seperti seni, memori, hingga matematika.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh WHO, autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. Sedangkan, di Indonesia, hingga saat ini belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita autisme.
Baca Juga: Berani Jatuh Cinta, Tapi Takut Masuk Komitmen, Ini Alasannya!
Anak autisme menunjukkan gejala-gejala tertentu. Penanganan setiap penyandang berbeda-beda sesuai dengan ciri-ciri yang ditunjukkan. Maka dari itu, seperti apa, sih, gejala, penyebab, dan cara penanganan pada anak autisme? Simak ulasannya berikut ini.
Gejala Autisme
Menurut Suryana, secara medis autisme merupakan gangguan dalam aktivitas jasmani, sosial, dan aspek komunikasi. Seringkali gejala autisme muncul pada usia dua tahun. Namun di sebagian kasus, gejala autisme muncul di usia satu tahun atau saat dewasa.
Penderita kelainan ini umumnya mengalami hambatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Gejala tingkat setiap penderita berbeda-beda. Seseorang bisa dikatakan menderita autisme apabila mengalami gejala-gejala berikut ini.
