Tangan Basah Tanda Penyakit, Benarkah Begitu? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

- 31 Desember 2022, 08:47 WIB
Tangan Basah Tanda Penyakit, Benarkah Begitu?
Tangan Basah Tanda Penyakit, Benarkah Begitu? /pexels.com/Luis Quintero/

INFOTEMANGGUNG.COM – Tangan basah tanda penyakit, benarkah begitu? Banyak orang yang menghubungkannya sebagai tanda penyakit jantung. Apakah benar?

Telapak tangan berkeringat merupakan kondisi yang disebut ‘Primary Focal Hyperhidrosis.’ Dalam kondisi ini, tubuh mengeluarkan keringat berlebihan di beberapa bagian tubuh tertentu.

Umumnya di ketiak, telapak kaki, dan/atau telapak tangan. Jika terjadi, maka kondisinya akan simetris di bagian tubuh kiri dan kanan, bukan hanya salah satu.

Penyebab Telapak Tangan Berkeringat

Secara umum sebenarnya saat merasa gugup atau emosional, hampir setiap orang akan mengalami pengeluaran keringat berlebih. Termasuk jika kepanasan, cemas, banyak bergerak, dan kepedasan.

Baca Juga: Problem Bau Keringat? Mandi Aja Pake Daun Ini, Bau Hilang Dijamin Jadi Harum

Tapi ada kondisi di mana tangan yang berkeringat ini terjadi sepanjang waktu. Kemudian juga ditemukan bahwa telapak tangan berkeringat ini juga turun temurun atau faktor genetik. Bisa menimpa pria maupun wanita.

Gejala awalnya bisa muncul saat remaja yang kemudian jadi mengganggu rasa percaya diri karena setiap kali mau bersalaman, dirinya harus mengusap tangannya lebih dulu.

Tapi ini dianggap kelainan kelenjar keringat di tangan, bukan karena gejala penyakit jantung. Hiperhidrosis merupakan kelainan kelenjar keringat sehingga mengeluarkan keringat yang berlebihan.

Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasi keluhan ini, seperti yang dijelaskan berikut ini:

  • Hindari hal-hal yang bisa jadi pemicunya. Misalnya makanan pedas, kafein, atau kepanasan. Jika tidak tahu pencetusnya, cobalah dengan membuat catatan tentang makanan yang dikonsumsi dan kegiatan yang dijalani saat keluhan ini mengganggu sekali.

Baca Juga: Apa Sebenarnya Social Anxiety Disorder? Ini Fobia, Bukan Sifat Pemalu

  • Melakukan teknik relaksasi. Khususnya saat merasa cemas, takut, atau stress. Misalnya meditasi, menarik nafas panjang, atau mendengarkan musik kesukaan.
  • Pengobatan medis melalui dokter.

Pengobatan medis melalui dokter bisa dilakukan dengan beberapa cara, dan harus dikonsultasikan lebih dulu. Seperti penjelasan berikut ini:

  • Salep anti keringat (antiperspirant) yang mengandung aluminum klorida. Efek sampingnya bisa iritasi.
  • Obat resep antikolinergik. Efek sampingnya terkadang mual atau sakit perut.
  • Suntik botox. Bukan hanya untuk kecantikan, botox bisa memperkecil kelenjar keringat dan biasanya mulai terasa pengurangannya setelah beberapa hari. Namun biasanya hanya bertahan hingga sekitar 4 bulan saja.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Penyakit OCD, Penyakit yang Membuat Penderita Bersikap Kompulsif

  • Terapi iontophoresis. Menggunakan aliran listrik kecil dengan tangan dimasukkan ke wadah berisi air yang dihubungkan dengan mesin khusus. Efeknya kadang jadi kesemutan. Dilarang untuk ibu hamil, orang yang mengenakan alat pacu jantung, atau mengenakan implant logam.
  • Operasi pemotongan kelenjar keringat. Namun ini dianggap berisiko karena bisa menyebabkan efek permanen.

Jadi tangan basah tanda penyakit, apalagi penyakit jantung, adalah tidak benar. Kondisi ini merupakan kelainan kelenjar keringat. Penanggulangannya bisa dilakukan secara alami atau melalui pengobatan medis.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: alodokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x