Kecanduan Gula Lebih Berbahaya dari Ketagihan Narkoba, Hati-hati!

29 Oktober 2022, 16:29 WIB
resep kue sus buah yang sangat mudah dibuat /l YouTube atha naufal

INFOTEMANGGUNG.COM - Penelitian pada tikus telah menegaskan bahwa kecanduan gula efeknya Lebih berbahaya dari ketagihan narkoba.  Gula membuat orang ketagihan lebih daripada obat-obatan opioid seperti kokain.

Sedihnya, akan terjadi gejala seperti depresi serta masalah perilaku saat orang mencoba mengurangi gula sepenuhnya.

Karena kecanduan gula Lebih berbahaya dari ketagihan narkoba, haruskankah kita memperlakukan konsumsi gula rafinasi dengan lebih hati-hati?

Kecanduan gula Lebih berbahaya dari ketagihan narkoba ditegaskan tinjauan yang mengklaim bahwa gula rafinasi memiliki efek yang sama pada otak seperti efek obat-obatan terlarang seperti kokain.

Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Akan Hilang Secara Alami Termasuk dengan Sering Jalan Kaki

Dalam penelitian pada tikus, ditemukan ada kesamaa signifikan antara makan gula dan efek obat-obatan yaitu:  makan berlebihan, ketagihan, ketergantungan, dan keinginan mendapat penghargaan.

Para ilmuwan mengklaim bahwa gula mengubah suasana hati dan dapat memberi efek penghargaan dan kesenangan, dengan cara sama seperti kerja kokain mempengaruhi otak. Di penelitian, tikus lebih suka (memilih) gula daripada kokain.

Tidak Ada Sinyal Penolakan Gula dari Otak Manusia

Dalam penelitian tentang gula dan potensi kualitas adiktifnya, James DiNicolantonio dari Saint Luke's Mid America Heart Institute, mengatakan bahwa, tidak seperti garam, tidak ada 'sinyal keengganan' terhadap gula.

Baca Juga: Khasiat Madu Manuka Melawan Infeksi Paru-Paru yang Kebal Antibiotik, Kabar Baik Bagi Pasien Kanker

Artinya tidak ada mekanisme keamanan bawaan yang melindungi kita dari makan terlalu banyak gula. Setelah mengonsumsi banyak gula kita masih menginginkan lebih banyak lagi.

Padahal begitu orang sudah cukup makan garam, mereka tidak mau lagi makan makanan asin.

Gejala Daya Tarik Gula

Mengenai gejala daya tarik gula, DiNicolantonio mengatakan: “Gejala ketertarikan pada gula berasal dari kekurangan hormon dopamin di otak.

Hal ini menyebabkan gejala tidak fokus dan hiperaktivitas, dan bahkan, keadaan di otak orang yang kecanduan gula sama seperti yang ditemukan pada otak pasien depresi.

Kekurangan dopamin untuk sementara dapat dikurangi dengan makan lebih banyak gula. DiNicolantonio mengklaim bahwa gula dapat melampaui mekanisme pengendalian diri kita.

Energi dari Makanan

Menurut Public Health England, asupan gula pada orang-orang Inggris hampir tiga kali lipat dari batas yang direkomendasikan, dan konsumsi gula dan minuman manis sangat tinggi pada anak-anak usia sekolah.

Rata-rata, gula menyumbang antara 12% dan 15% dari asupan energi kita, padahal Komite Penasihat Ilmiah tentang Nutrisi merekomendasikan bahwa asupan gula tidak boleh melebihi 5% dari total energi makanan kita.

Akibat Makan Terlalu Banyak Gula

Makan terlalu banyak gula bisa menyebabkan kenaikan berat badan, yang kemudian meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke dan beberapa jenis kanker.

Tapi disisi lain gula juga mengubah suasana hati kita dan memberikan perasaan dihargai dan euforia. Perasaan yang terakhir bisa dibandingkan dengan pengaruh obat-obatan terlarang.

Ada beberapa ahli yang membantah teori kecanduan gula ini. Pada studi penelitian lain yang melibatkan efek gula pada tikus, para ahli menyatakan perilaku seperti kecanduan terlihat jika tikus dibatasi untuk mengonsumsi gula dua jam setiap harinya.

Sedangkan jika tikus diizinkan untuk memilikinya kapan pun mereka mau, perilaku kecanduan tidak terlihat.

Nilai Gizi Gula

Tapi semua ilmuwan sepakat manusia harus mencoba dan mengurangi jumlah gula dalam makanan mereka, untuk alasan kesehatan dan untuk melindungi gigi mereka dari kerusakan gigi.

Beberapa orang lain berpendapat bahwa dengan mengurangi gula sepenuhnya kita tidak akan kecanduan, yang lain berpendapat bahwa sebaiknya kita makan lebih banyak makanan bergizi sebagai gantinya.

Gula tidak menawarkan apa pun dari perspektif nutrisi, dan mengasup gula dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan. Kecanduan gula Lebih berbahaya dari narkoba, bukan?***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: newhallhospital.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler