"Silahkan Raden diminum kopinya!" kata gadis itu.
"Hai, siapa namamu? Dan darimanakah kau tahu namaku?" bertanya Raden Budog berpura-pura tidak paham.
"saya Sir Poh Haci, anak Nyi Siti," jawab si gadis.
Rupanya Sri Poh Haci jatuh cinta pada Raden Budog sepanjang tinggal sekian hari di daerah itu. Hingga Raden Budog merajut kasih dengan Sri Poh Haci.
Baca Juga: 15 Cerita Rakyat Dari Penjuru Indonesia yang Kaya Pesan Moral dan Nilai Budaya
Nyi siti awalannya tidak sepakat dengan saran itu karena tidak terang asal mula raden budog dan keras. Karena tidak mau membuat anaknya sedih dia mau tak mau mengizinkannya.
Sesudah pernikahannya Raden Budog juga tinggal di daerah itu. Dia selalu tiba melihat permainan lesung istri dan beberapa temannya. Sampai dia jadi suka mainkan lesung sampai lupa waktu. Meskipun pada hari Jumat dia masih tetap bermain walau sebenarnya istrinya telah memberi larangan.
Sikap Raden Budog makin aneh, menabuh lesung sekalian melompat-lompat seperti satu ekor lutung.
"Lihat… saksikan! Ada lutung yang bermain lesung!" teriak beberapa masyarakat.
Alangkah kagetnya saat dia beralih menjadi satu ekor lutung dan tetap sama ke bentuk aslinya kembali.