Network
Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga fokus menyoroti hal ini. OJK merumuskan bahwa literasi keuangan merupakan kemampuan untuk mengatur dana yang dimiliki supaya berkembang dan bisa hidup sejahtera..
Kenapa Literasi Keuangan Penting?
Literasi keuangan yang baik merupakan kunci pendukung kondisi perekonomian yang baik pula. Semakin banyak masyarakat yang sadar akan keuangan, akan semakin meningkat pula transaksi positif dan baiknya, sehingga meningkatkan pergerakan roda perekonomian.
Salah satu artikel yang pernah ditulis oleh Udonquak (2010) menyebutkan bahwa dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan tingkat literasi keuangan yang tinggi, hal tersebut mampu menstimulasi permintaan pada produk dan jasa keuangan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Cara Isi Gopay dari M Banking BCA Paling Gampang dan Anti Gagal
Dilihat dari data analisis, terlihat jika rasio pemanfaatan produk dan jasa keuangan masyarakat Indonesia masih di angka rendah. Dilaporkan bahwa setiap 100 penduduk Indonesia hanya 46 orang saja yang memiliki rekening bank, sedangkan pemilik asuransi hanya 15 orang dari setiap produknya, hal ini dilansir dari artikel jurnal entrepreneur 2022.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita perlu meningkatkan kemapuan literasi keuangan.
Aspek Penting Literasi Keuangan Menurut Chen dan Volpe
Beberapa hal di bawah ini merupakan aspek dalam literasi keuangan berdasarkan Chen dan Volpe.
-
Pemahaman Pengetahuan Dasar Tentang Keuangan Pribadi
Aspek pertama pada literasi keuangan ialah pemahaman terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi atau finasial pribadi.
-
Tabungan dan Pinjaman
Aspek selanjutnya pada literasi keuangan berkaitan dengan pinjaman dan tabungan; konkretnya pada penggunaan kartu kredit.
-
Asuransi
Penting mengetahui dan memahami pengetahuan dasar tentang asuransi bersama berbagai produknya yaitu asuransi kesehatan, kendaraan, asuransi kesehatan jiwa dll.
