INFOTEMANGGUNG.COM - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan antara Arema vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin mendapat sorotan dunia.
Hal ini karena pada kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut, tercatat sebanyak lebih dari seratus lima puluh orang menjadi korban jiwa.
Jelas ini sangat miris, lantaran pertandingan yang seharusnya menjadi ajang persahabatan dan saling sportif justru menjadi petaka bersama.
Ternyata, jika ditilik dari sejarah, selama kurun waktu 50 tahun terakhir, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang kemarin menjadi tragedi sepak bola dengan korban jiwa terbanyak kedua di dunia.
Tragedi yang lebih besar sebelumnya pernah terjadi di Peru pada tahun 1964. Tepatnya pada saat pertandingan laga yang mempertemukan tuan rumah Peru dan Argentina di Stadion Nasional, Lima.
Sungguh mengerikan, pada tragedi itu ada sekitar 326 orang meninggal dunia karena pada saat polisi menghalau kerusuhan, penonton panik dan berusaha berlari keluar.
Sayangnya, pintu stadion belum terbuka sehingga saling berdesakan dan terjatuh, sehingga banyak yang meninggal karena terinjak-injak.