Network
InfoTemanggung.com- Dominasi ekspor senjata Rusia ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara mengalami penurunan selama dekade terakhir.
Dilansir dari TheDiplomat.com, pendapat tersebut dikemukakan oleh Ian Storey, seorang peneliti dari Institute ISEAS- Yusof Ishak Singapura, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 5 Mei 2022 lalu.
Ian menyebut, ada penurunan yang signifikan pada jumlah ekspor senjata yang dilakukan oleh Rusia kepada negara-negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, dan yang lainnya.
Baca Juga: Pertempuran Rusia dan Ukraina yang Tak Kunjung Usai, China Terancam Merugi
Padahal, menurut data dari SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) Rusia mendominasi pangsa ekspor senjata di kawasan Asia Tenggara yang menembus angka $10,87 miliar, kemudian disusul Amerika Serikat dengan $8,4 miliar, Prancis $4,3 miliar, Jerman $2,94 miliar, dan terakhir China dengan $2,9 miliar.
Dominasi ini dipengaruhi oleh berbagai macam kelebihan yang ditawarkan Rusia, di antaranya harga yang lebih murah dengan teknologi canggih, hingga variasi senjata yang diperlukan seperti tank, senjata kecil, hingga jet tempur, terlepas dari karakter pemerintahnya.
Lebih lanjut, data SIPRI menyebut pada periode 2020-2021 sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara telah menjadi pelanggan penting dari ekspor senjata Rusia, di antaranya ada Vietnam yang membeli senjata dengan nominal $6,5 miliar, diikuti Myanmar $1,7 miliar, Malaysia $1,3 miliar, dan terakhir Indonesia dengan $1,2 miliar.
Baca Juga: Ada Tiga Calon Kekuatan Baru di Asia Pasifik Setelah China
Namun demikian, temuan berbeda didapatkan oleh Storey yang mengatakan bahwa ekspor senjata Rusia ke negara-negara kawasan Asia Tenggara mengalami penurunan tajam.
