Network
InfoTemanggung.com – Sebagai bagian dari sistem pertahanan milik TNI AU, ada banyak alternatif persenjataan yang dimiliki. Bisa terdiri dari kombinasi kanon, bom, roket bahkan rudal, jika dibutuhkan untuk sasaran yang kualifikasinya ‘tinggi.’
Kombinasi antara kanon dan roket pernah dikepaskan dari pesawat tempur dan helikopter TNI AU saat melibas GPK Gerakan Aceh Merdeka. Kombinasi lebih lengkap yaitu roket, kanon dan bom pernah digunakan saat menghadapi Fretilin dalam operasi Seroja di Timor Timur.
Jenis bom yang dimiliki TNI AU juga termasuk beragam, karena sempat memiliki dua jalur pengadaan alutsista. Pertama melalui Uni Soviet untuk operasi Trikora, lalu yang kedua merupakan senjata standar NATO yang masih digunakan sampai sekarang.
Baca Juga: Jalin Keeratan, Bupati Temanggung Silaturahmi Bersama Pendamping PKH
Bom terpopuler TNI AU adalah Mark 82 atau MK82 karena diandalkan sebagai kekuatan untuk menghancurkan target utama dan hampir selalu digunakan saat latihan tempur.
Mark 82
MK82 termasuk dalam keluarga MK80 produksi General Dynamics yang diperkenalkan tahun 1960. Bom jenis ini laris di pasaran karena memiliki daya hancur yang besar.
Kombinasi campuran bahan peledak tritonal-nya terdiri dari 80% TNT dengan tambahan 20% bubuk aluminium. Daya hancurnya bisa mencapai 18% lebih dasyat dibandingkan dengan peledak berbahan TNT biasa.
Baca Juga: Silaturahmi Bersama Relawan Se-Temanggung, Pemkab Siap Jadi Garda Terdepan
Sebagai bom udara MK82 diberikan lapisan pelindung baja (streamlined steel casing) dengan berat 89kg. Selain itu juga memiliki sumbu dan empat buah sirip.
