6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!
7 Jiwaku tertekan dalam diriku,
sebab itu aku teringat kepada-Mu
dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon,
dari gunung Mizar.
8 Samudera raya berpanggil-panggilan
dengan deru air terjun-Mu;
segala gelora dan gelombang-Mu
bergulung melingkupi aku.
9 Tuhan memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari,
dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian,
suatu doa kepada Allah kehidupanku.
10 Aku berkata kepada Allah, gunung batuku:
”Mengapa Engkau melupakan aku?
Mengapa aku harus hidup berkabung
di bawah impitan musuh?”
11 Seperti tikaman maut ke dalam tulangku
lawanku mencela aku,
sambil berkata kepadaku sepanjang hari:
”Di mana Allahmu?”
12 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!
(Mazmur 42: TB)
Pendahuluan
Mazmur 42 adalah bagian dari tradisi spiritual yang kaya dalam kepercayaan Kristen dan Yahudi. Kitab Mazmur, yang merupakan kumpulan himne dan doa-doa, menjadi landasan bagi banyak orang dalam mengekspresikan perasaan-perasaan mereka kepada Tuhan, baik dalam kegembiraan maupun dalam kesedihan.