INFOTEMANGGUNG.COM - Saat Teduh: Menghadapi Penderitaan dengan Harapan (Mazmur 69)
Dalam kegelapan malam, suara sang penulis mazmur terdengar gemetar. Dia merenungkan penderitaan yang menimpa dirinya, merasa terbenam dalam jurang putus asa.
Ayat 1: Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku!
Namun, dalam kelemahannya, dia memanggil nama Tuhan, sumber harapan yang tak pernah pudar. Inilah cerita tentang perjuangan iman dan keberanian di tengah badai kesulitan, seperti yang terpatri dalam Mazmur 69.
Baca Juga: Mengungkap Khasiat Antioksidan Asam Galat dalam Teh Pu Er Kesukaan Ratu Yang Kui Fei
Menghadapi Penderitaan dengan Harapan
Poin-poin Saat Teduh: Menghadapi Penderitaan dengan Harapan (Mazmur 69):
1. Keputusasaan di Tengah Kesengsaraan (Mazmur 69:1-3)
Penulis mazmur merenungkan kesulitan dan penderitaan yang melanda hidupnya. Dia merasa tenggelam dalam lumpuhnya, tanpa tempat berlindung.
"Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku. 69:3 (69-4) Lesu aku karena berseru-seru, b kerongkonganku kering; mataku nyeri c karena mengharapkan Allahku."