Penggunaan Materi Autentik: Siswa diperkenalkan dengan materi autentik seperti dialog, lagu, dan percakapan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan komunikasi mereka.
Latihan Berperan: Siswa sering diminta untuk berperan dalam situasi komunikatif yang mirip dengan kehidupan nyata, seperti berperan sebagai pelanggan di toko atau turis di negara asing.
Kosakata Aktif: Metode ini menekankan pembelajaran kosakata aktif yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, dan siswa didorong untuk menggunakan kosakata tersebut dalam konteks yang sesuai.
Perbandingan dan Kontras
Meskipun keduanya bertujuan untuk mengajarkan bahasa target, Metode Penerjemahan Tata Bahasa dan Metode Langsung memiliki pendekatan yang berbeda. Berikut adalah perbandingan dan kontras antara kedua metode tersebut:
Perbandingan:
Fokus pada Bahasa Target: Kedua metode menempatkan bahasa target sebagai fokus utama dalam pembelajaran.
Pengembangan Keterampilan Bahasa: Baik Metode Penerjemahan Tata Bahasa maupun Metode Langsung berusaha untuk mengembangkan keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Pentingnya Kosakata: Kedua metode mengakui pentingnya kosakata dalam pembelajaran bahasa, meskipun mereka mungkin menekankan jenis kosakata yang berbeda.
Kontras:
Pendekatan Terhadap Tata Bahasa: Metode Penerjemahan Tata Bahasa menekankan pemahaman aturan tata bahasa dan struktur kalimat, sementara Metode Langsung lebih fokus pada penggunaan bahasa target dalam konteks komunikatif.
Penggunaan Materi Pembelajaran: Metode Penerjemahan Tata Bahasa cenderung menggunakan teks tertulis dan latihan