Dua Teori Proses Pembentukan Batu Bara dalam Geografi

- 29 Februari 2024, 19:21 WIB
Tambang batu bara
Tambang batu bara /pixabay @pexels/

INFOTEMANGGUNG.COM – Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar untuk pertama kalinya pada abad 18 di China dan Eropa. Di Eropa batu bara digunakan sebagai bahan bakar untuk lokomotif.

Baca Juga: Sumber Daya Alam Geografi yang Dapat Diperbarui dan Memikii Sifat Gabungan Menurut Barlow

Sumber batu bara yang melimpah berada di belahan bumi utara, maka dari itu daftar negara yang termasuk ke dalam Uni Eropa mejadi negara penghasil batu bara terbesar di dunia.

Proses Pembentukan Batu Bara

Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengendap dalam kurun waktu jutaan tahun.

Ada dua teori yang menjelaskan tetang proses terbentuknya batu bara, yaitu :

Teori Insitu

Batu bara terbentuk dari pohon atau tumbuhan yang berasal dari hutan yang juga menjadi tempat ditemukannya tambang batu bara itu.

Biasanya terbentuknya batu bara terjadi di hutan dengan kondisi tanah basah dan berawal. Itu membuahi semua pohon yang ada di hutan menjadi layu, lalu mati dan roboh.

Semua pohon itu tumbang dan tenggelang ke dalam rawa. Kemudian sisa dari tumbuhan yang masuk ke dalam rawa tidak mengalami proses pembusukan secara sempurna.

Pada akhirnya berubah menjadi fosil tumbuhan purba. Jutaan tahun kemudian tumbuhan tersebut membentuk suatu sedimen organik.

Teori Drift

Proses pembentukan batu bara sesuai dengan teori drift bertolak belakang dari teori insitu.

Dalam teori ini batu bara memang terbentuk dari tumbuhan, tapi bukan berasal dari hutan dimana batu bara itu terbentuk.

Batu bara pada teori drift umumnya terjadi di beberapa delta yang memiliki lapisan batu bara identik tipis dan tidak splitting atau menerus.

Jenis batu biaranya banyak mengandung lapisan dan bahan kotoran. Kotoran itu memiliki kandungan abu relatif tinggi.

Proses Terbentuknya Batu Bara

Ada dua proses tahap terbentuknya batu bara, yaitu proses biokimia dan geokimia.

Proses biokimia berupa penggambutan. Tumbuhan yang telah tumbang akan berubah menjadi tanah gabut.

Untuk proses kedua yaitu geokimia. Tumbuhan yang telah berubah menjadi tanah gambut akan mengeras dan membentuk lignit. Seiring waktu akan membentuk lapisan batu bara.

Jadi kedua jenis proses pembentukan batu bara tersebut bukan dua teori yang sepenuhnya saling bertolak belakang. Hanya saja ada dua jenis temuan batu bara.

Jenis temuan batu bara pada teori insitu adalah temuan batu bara yang memiliki lapisan tebal. Jadi jumlahnya melimpah. Proses penambangan juga lebih mudah.

Sementara untuk temuan batu bara pada teori drift adalah temuan batu bara dengan lapisan relatif tipis proses penambanganya.

Itu mungkin membutuhkan waktu yang ekstra karena harus memilah subtansi kotoran yang menempel pada batu bara tersebut.

Baca Juga: Klasifikasi Sumber Daya Alam Geografi Menurut Barlow Berdasarkan Ketersediannya

Sekian ulasan tentang teori pembentukan batu bara. ***

<p><em>Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami.&nbsp;Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:</em></p>

<p><a href="https://t.me/+-dPk-OQ9C485Mzhl" target="_blank" rel="noopener noreferrer"><button style="border: none; background-color: yellow; color: black; height: 35px; padding: 5px 25px; border-radius: 20px;"> <strong>Gabung Grup Telegram</strong> </button></a></p>

<p><em>Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.</em></p>

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: www.ptba.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x