Network
3. Menentukan Kompetensi yang Akan Diajarkan:
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, guru dapat menentukan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin dicapai oleh siswa.
4. Menyusun Instrumen Asesmen:
Langkah berikutnya adalah menyusun instrumen asesmen yang sesuai untuk mengukur kemampuan siswa terhadap kompetensi yang ditentukan. Instrumen tersebut dapat berupa tes, tugas proyek, atau observasi langsung.
5. Melaksanakan Asesmen dan Mengolah Hasilnya:
Setelah instrumen asesmen disusun, guru dapat melaksanakan asesmen kepada siswa dan mengolah hasilnya. Ini mencakup analisis data dan penilaian terhadap kemampuan siswa.
6. Merencanakan Pembelajaran yang Lebih Bermakna:
Berdasarkan hasil asesmen, guru dapat merencanakan pembelajaran yang lebih bermakna dan tepat sasaran. Ini mencakup penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan menyediakan dukungan tambahan jika diperlukan.
Dengan mengikuti urutan ini, guru dapat menyusun asesmen awal pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Hal ini membantu dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.
Bebrapa kaliamat relevan dengan artikel ini adalah: Temukan mengidentifikasi kemampuan prasyarat yang perlu dimiliki siswa adalah langkah pertama dalam merancang asesmen diagnostik.
