Membuat Puisi dari Cerpen (Transformasi) Malaikat Juga Tahu, dengan Unsur Fisik dan Unsur Batin

- 25 Januari 2024, 13:54 WIB
Membuat Puisi dari Cerpen (Transformasi) Malaikat Juga Tahu, dengan Unsur Fisik dan Unsur Batin
Membuat Puisi dari Cerpen (Transformasi) Malaikat Juga Tahu, dengan Unsur Fisik dan Unsur Batin /pexels.com/asya vlasova/

“Tapi.. Bunda bukan malaikat yang bisa baca pikiran orang. Bunda tidak bisa bilang siapa yang lebih sayang sama saya. Tidak akan pernah ada yang tahu.” Lanjut perempuan itu.

Saat itu Bunda berkaca-kaca. Begitu juga dengan matanya. Tak lama mereka menangis berdua. Namun ia tahu perbedaan dirinya dengan Bunda. Bagi perempuan itu. Cinta tanpa pilihan adalah penjara. Ia ingin cintanya dipilih dari sekian banyak pilihan. Bukan karena ia satu-satunya pilihan yang ada.

Masih sambil berbaring, dengan punggung tangannya perempuan itu mengusap-usap rumput. Lengannya bergerak lambat dan gemulai seolah nenarikan tarian perpisahan. Ini akan menjadi malam minggu terakhirnya dipekarangan serapi lapangan golf. Semalam mereka bicara bertiga. Dia, Bunda, dan si bungsu.

“Dia tidak bodoh.”

“Bunda, saya tahu dia tidak bodoh.”

“Dia akan segera tahu kalian akan berpacaran.”

“Mami, lebih baik dia tahu sekarang daripada nanti setelah kami menikah.”

Bunda menggelengkan kepala dengan tatapan tak percaya, “Bagi Abangmu, apa bedanya sekarang dan nanti?”

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 Halaman 108: Arti Kata Hinggap, Hendak, Gemerlap, Bintang, Terbang

“Kami tidak mungkin sembunyi-sembunyi seumur hidup!” Anak laki-lakinya setengah berseru.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah