Bagaimana Membangun karakter Disiplin Positif bagi Peserta Didik tanpa Mengandalkan Pujian dan Hukuman? Jawab

- 2 Januari 2024, 05:59 WIB
Bagaimana Membangun karakter Disiplin Positif bagi Peserta Didik tanpa Mengandalkan Pujian dan Hukuman? Jawab
Bagaimana Membangun karakter Disiplin Positif bagi Peserta Didik tanpa Mengandalkan Pujian dan Hukuman? Jawab /pexels.com/Tima Miroshnichenko /

INFOTEMANGGUNG.COM - Bagaimana Membangun karakter Disiplin Positif bagi Peserta Didik tanpa Mengandalkan Pujian dan Hukuman? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu menyusun pendekatan pendidikan yang lebih holistik dan mendalam, yang memprioritaskan pembentukan nilai-nilai internal dan kesadaran peserta didik terhadap pentingnya disiplin.

Pendekatan ini melibatkan keterlibatan aktif dalam membangun hubungan yang kuat antara tanggung jawab, konsekuensi tindakan, dan nilai-nilai yang dipegang teguh.

Baca Juga: Bagaimana Sebuah Asesmen Dapat Memberi Ruang pada Peserta Didik untuk Memberikan Umpan Balik Pada Proses

Untuk itu, mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini: metode, strategi, serta prinsip-prinsip yang mendukung proses pembelajaran disiplin tanpa bergantung pada pujian atau hukuman sebagai satu-satunya pendorong perilaku.

Soal

Bagaimana Membangun karakter Disiplin Positif bagi Peserta Didik tanpa Mengandalkan Pujian dan Hukuman?

Jawaban dan Pembahasan

Menumbuhkan karakter disiplin positif pada peserta didik tanpa menggunakan pujian dan hukuman bisa dilakukan melalui pendekatan yang membangun kesadaran, tanggung jawab, dan pemahaman akan pentingnya disiplin. Berikut beberapa cara yang bisa dipertimbangkan:

1. Model Perilaku Positif

Jadilah contoh yang baik. Tunjukkan konsistensi dalam disiplin, tanggung jawab, dan etika kerja. Peserta didik cenderung meniru apa yang mereka lihat dari guru atau figur otoritas lainnya.

2. Komunikasi Terbuka dan Pengertian

Buat lingkungan yang memungkinkan peserta didik merasa nyaman untuk berbicara tentang kesulitan atau tantangan yang mereka hadapi. Dengarkan dengan empati dan berikan dukungan, bukan hukuman atau kritik.

Baca Juga: Ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik, serta Teori-teori dalam Pendidikan yang Diaplikasikan dalam

3. Berikan Penjelasan dan Alasan yang Jelas

Saat meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu, jelaskan mengapa hal itu penting. Ini membantu mereka memahami alasan di balik aturan atau tindakan yang diminta, dan memperkuat pemahaman mereka akan pentingnya disiplin.

4. Libatkan Peserta Didik dalam Pembuatan Aturan

Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam menetapkan aturan kelas atau sekolah. Dengan demikian, mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan aturan tersebut.

5. Berikan Dukungan dalam Pengelolaan Waktu

Bantu peserta didik memahami pentingnya manajemen waktu. Ajarkan strategi yang membantu mereka mengatur waktu untuk pekerjaan sekolah, istirahat, dan hobi, sehingga mereka belajar menjadi lebih terorganisir.

6. Gunakan Pendekatan Refleksi

Setelah terjadi sesuatu yang melanggar aturan, ajak peserta didik untuk merenung. Tanyakan pada mereka bagaimana tindakan tersebut memengaruhi diri mereka dan orang lain. Pendekatan ini dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

7. Berikan Penguatan Positif

Bukan pujian atau hadiah, tetapi berikan pengakuan atas usaha dan kemajuan mereka. Hal ini dapat memberikan dorongan yang positif untuk terus mempertahankan perilaku yang baik.

Baca Juga: Kelemahan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) yang Harus Diakui, Berikut Diantaranya:

Itulah pembahasan tentang pendekatan mendalam dalam menumbuhkan disiplin positif pada peserta didik tanpa mengandalkan pujian atau hukuman sebagai instrumen utama.

Mengintegrasikan nilai-nilai internal, kesadaran akan tanggung jawab, dan pemahaman akan konsekuensi dari tindakan merupakan langkah penting dalam membentuk fondasi yang kokoh bagi karakter disiplin yang berkelanjutan.

Dengan demikian, langkah-langkah holistik ini mengarah pada pengembangan motivasi intrinsik yang memandu peserta didik menuju disiplin yang terjaga, bukan semata karena hadiah atau ancaman.***

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah